TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi hasil survei survei Poltracking Indonesia.
Survei itu menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo berada di angka 26,6 persen dalam survei Poltracking Indonesia.
Sementara masih dalam yang sama, Puan Maharani hanya berada di angka 2,2 persen.
Hasto mengatakan survei elektabilitas calon presiden (capres) 2024 masih dinamis dan bisa berubah.
"Sifatnya sangat dinamis. (Elektabilitas) bisa berubah, partai terus mencermati hal tersebut," kata Hasto di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Rabu (31/8/2022).
Hasto menegaskan terkait calon presiden dan calon wakil presiden RI yang diusung PDIP merupakan kewenangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Terkait dengan capres dan cawapres, mekanisme yang dibangun, demokrasi di PDIP, ditetapkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri," ujarnya.
Ia menyebut terbukti ketika pada Pemilu 2014 dan 2019 PDIP menang dengan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden.
"Terbukti berhasil di dalam pelaksanaan Pilkada PDIP menang 54 persen di dalam Pemilu 2014 dan 2019 dengan keputusan untuk melahirkan Pak Jokowi sebagai pemimpin nasional terbukti juga diterima rakyat," ungkapnya.
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan Kandidat Capres Terkuat
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswdan masih menduduki tiga kandidat calon presiden (capres) teratas di Indonesia menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu terlihat dalam survei Poltracking Indonesia.
“Dari 10 nama teratas, ada tiga kandidat terkuat dengan elektsbilitas dua digit,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (31/8/2022).
Secara rinci kandidat capres dengan elektabilitas dua digit itu ialah Ganjar Pranowo dengan 26,6 persen, Prabowo Subianto (19,7 persen) dan Anies Baswedan 17,7 persen.
Sementara itu, tujuh kandidat lainnya memiliki angka elektabilitas di bawah lima persen.
Diantaranya ialah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 4,7 persen, diikuti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 3,9 persen.
Kemudian Menteri BUMN Erick Thohir dengan 2,8 persen, Menparekraf Sandiga Uno 2,4 persen, serta Puan Maharani dan Khofifah Indar Parawansa di angka 2,2 persen.
Terakhir ada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan elektabilitas capres 1,7 persen.
Sementara itu sebanyak 7,2 persen responden tidak mau menjawab/merahasiakan. Adapun 8,9 persen lainnya tidak tahu/tidak menjawab.
Adapun Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei nasional pada 1-7 Agustus 2022 dengab menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.220 responden dengan margin of error +/- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat.
Data setiap responden di erifikasi dengan ketat melalui persngkat teknologi kominikasi terbaru untuk menjamin kualitas dan kredibilitas hasil survei.(*)