"Kemudian ini baru akan dibangun komunikasi kembali dengan para kader,” ujar dia.
4. Tidak ada kebencian
Ketua Majelis Kehormatan PPP, KH Zarkasih Nur, mengaku tidak ada kebencian terhadap Suharso Monoarfa.
Ia mengatakan pihaknya dan Suharso Monoarfa akan terus berhubungan baik.
Kendati demikian, Zarkasih tetap berharap Suharso Monoarfa bersedia melepaskan jabatannya.
“Kami tetap berhubungan baik, tidak ada yang menaruh kebencian ataupun kemarahan."
"Tetapi, dalam menghadapi masalah sekarang ini kami mengharapkan Suharso melepas tugasnya sebagai Ketua Umum PPP,” ujarnya, Senin.
Baca juga: Suharso Monoarfa, Eks Menteri SBY yang Dicopot dari Ketum PPP, Lulusan ITB
5. Disebut sudah mengatakan akan mundur
Usman M Tokan mengungkapkan Suharso Monarfa sebelumnya sempat mengatakan akan mundur dari jabatannya sebagai Ketum PPP.
Kendati demikian, hingga Mukernas PPP digelar, surat pengunduran diri Suharso Monoarfa belum diterima.
“Kabarnya beliau mau mengundurkan diri, namun ditunggu hingga ditutupnya acara Mukernas tidak ada konfirmasi baik melalui telepon, WhatsApp atau surat,” tutur Usman pada Kompas.com, Senin.
6. Sudah dua kali diminta mundur
Sebelum diberhentikan, Suharso Monoarfa telah diminta mundur dari jabatannya sebagai Ketum PPP sebanyak dua kali.
Majelis Partai PPP telah dua kali mengirim surat pada Suharso Monoarfa, namun tak kunjung ada respons.
Sementara, terjadi rentetana aksi yang meminta Suharso Monoarfa segera mundur.
Aksi tersebut merupakan buntut pernyataan Suharso Monoarfa soal amplop kiai.
Hingga saat ini, pihak Suharso Monoarfa belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait dirinya dicopot dari jabatan Ketum PPP.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Fransiskus Adhiyuda Prasetia, Kompas.com/Tatang Guritno)