Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Kemensos Harry Hikmat mengungkapkan sebanyak 1,6 persen data atau sebanyak 330.701 penerima BLT BBM mengalami proses cleansing.
Harry mengatakan data tersebut per 6 September 2022, sehingga saat ini dapat mengalami perubahan data.
"Ini ada sekitar 1,6 persen data yang masih dalam proses cleansing," ujar Harry Hikmat dalam webinar Ombudsman RI, Kamis (8/9/2022).
Baca juga: Banjir Terjang Sigi Sulteng, Kemensos Siapkan Enam Lumbung Sosial
Dirinya mengungkapkan sebanyak 89,44 persen atau 18.469.299 orang sudah mendapatkan perintah untuk mendapatkan BLT BBM.
Selain itu, Harry mengatakan Kemensos dan PT Pos telah melakukan persiapan data sebanyak 8,96 persen atau 1.850.000 orang KLM untuk di-cleansing bersama dengan pos.
"Sehingga Insya Allah 20,65 juta itu dalam waktu 2 hari ini datanya sudah clear. Sehingga pergerakannya bisa masuk ke angka mendekati paling tidak 20,65 juta di 514 Kabupaten," kata Harry.
Baca juga: Kemensos: BLT BBM untuk Topang Perekonomian Masyarakat Kurang Mampu
Penyaluran BLT BBM telah dimulai per 1 September 2022 lalu yang ditandai dengan penyerahan BLT BBM oleh Presiden Joko Widodo secara simbolis kepada 100 KPM Bansos Kartu Sembako dan PKH di Kabupaten Jayapura, Sentani, pekan lalu (31/8).
BLT BBM ini ditargetkan pemerintah untuk 20,65 juta KPM. Adapun, penyaluran BLT BBM dilakukan melalui PT. Pos Indonesia selama empat bulan, yaitu September hingga Desember 2022 dengan besaran Rp150 ribu.
Namun, mekanisme penyaluran dibagi ke dalam dua tahap, yakni tahap pertama Rp300 ribu pada September dan tahap kedua Rp300 ribu pada Desember, sehingga total bantuan yang diterima setiap KPM sebesar Rp600 ribu.