"Sistem peringatan tsunami AS mengeluarkan peringatan tsunami setelah gempa tetapi kemudian mengatakan bahwa ancaman itu telah berlalu," tulis laporan tersebut.
Baca juga: 2 Gempa Besar Terjadi Pagi Ini, di Mentawai M 6,2 dan Papua Nugini 7,6 Sempat Ada Peringatan Tsunami
Belum Ada Laporan Korban dan Kerusakan
Gempa yang melanda wilayah Nugini Timur di Papua Nugini ini dilaporkan merusak properti.
Meski demikian, tidak ada konfirmasi resmi mengenai kerusakan properti.
Penduduk di sekitar area titik gempa pun sempat panik.
Pusat Seismologi Mediterania Eropa juga menyebutkan belum ada laporan tentang korban jiwa dalam bencana ini.
Konvergensi Skala Besar dari 2 Lempeng
Mengutip Tribunnews.com, data dari Earthquake USGS.gov, gempa terjadi sebagai akibat dari sesar normal pada kedalaman sekitar 90 km di bawah timur Papua Nugini, dekat tepi utara lempeng Australia.
Patahan terjadi pada sesar mendatar ke timur dengan kemiringan curam atau sesar mendatar dangkal yang mendatar ke barat laut.
Di lokasi gempa, lempeng Australia bergerak ke arah timur-timur laut relatif terhadap lempeng Pasifik dengan kecepatan sekitar 100 mm/tahun.
Gempa bumi di wilayah geografis ini umumnya terkait dengan konvergensi skala besar dari dua lempeng utama ini dan dengan interaksi kompleks dari beberapa lempeng mikro yang terkait.
Terutama lempeng Bismarck Selatan, lempeng mikro Laut Solomon, dan lempeng Woodlark.
Seperti Truk Berlalu
BMKG menyarankan masyarakat untuk berhati-hati dengan gempa susulan di wilayah Papua Nugini.