Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan ada satu peserta aksi dilarikan ke rumah sakit saat demo tolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022).
Kata Komarudin, peserta aksi tersebut mengalami lebam-lebam di tubuhnya karena demo yang digelar siang tadi sempat berlangsung ricuh.
"Pantauan kami ada satu orang yang kita larikan ke rumah sakit karena lebam lebam nanti dari yang bersangkutan kita akan mintai keterangan," kata Komarudin saat ditemui awak media usai aksi yang digelar di Kawasan Patung Kuda.
Komarudin mengatakan, peserta aksi tersebut diduga mengalami pemukulan oleh kelompok massa aksi lain.
Hanya saja, mantan Kapolres Metro Tangerang Kota itu tidak membeberkan secara detail asal massa aksi tersebut.
Baca juga: Lima Pemuda Ditangkap Polisi Saat Aksi Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Patung Kuda, Diduga Penyusup
"Diduga karena dipukuli, iya (yang tidak ricuh insidennya, red)," ucap dia.
Komarudin menyatakan, saat ini yang bersangkutan tengah mendapatkan pengobatan.
Nantinya, setelah penanganan selesai, pihaknya kata Komarudin baru akan menanyakan asal dari massa aksi tersebut.
Baca juga: Cara Cek dan Ajukan Diri Sebegai Penerima BLT BBM Kemensos
"Kita tidak tahu (massa aksi mana, red), karena massa banyak bercampur apakah itu termasuk peserta unjuk rasa atau bukan akan kita tunggu hasilnya," tukas dia.
Diketahui, dalam aksi yang digelar pada Senin siang tadi, sempat diwarnai aksi ricuh.
Mulanya, massa aksi PA 212 yang sedang bersalawat merasa terganggu karena adanya kelompok massa aksi lain yang menggelar aksi serupa.
Baca juga: Temui Massa Demo Tolak Kenaikan BBM, Kasetpres: Kita Sudah Dengar Poinnya, akan Ditindaklanjuti
Atas aksi tersebut, massa aksi yang diduga dari PA 212 itu meminta secara paksa kepada massa aksi yang tidak diketahui asalnya itu untuk meninggalkan lokasi.
Bahkan mereka sempat menaiki mobil komando milik kelompok massa aksi lainnya.
Hanya saja, insiden pemukulan yang diduga oleh kepolisian itu luput dari pemantauan awak media.