TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera, menilai hacker Bjorka bisa menjadi penjahat sekaligus pahlawan bagi pemerintah Indonesia.
Terlepas dari tindak kejahatan yang dilakukan, Mardani menilai Bjorka bisa menjadi indikator untuk mengetahui seberapa kuat keamanan siber di Indonesia.
Menurutnya, Indonesia harus lebih memperhatikan sistem keamanan siber dengan adanya penyerangan dari hacker Bjorka tersebut.
Ia berharap negara Indonesia bisa memperkuat perlindungan keamanan data masyarakat.
"Pemerintah bagaimanapun penanggungjawab utama. Karena memang tugas negara memang melindungi kita."
"Ketika warga negara sudah memberikan datanya, tugas negara wajib menjaganya. Makanya, kalau buat saya Bjorka bisa jadi penjahat, bisa jadi pahlawan."
Baca juga: 11 Tokoh yang Data Pribadinya Dibocorkan Bjorka: Menkominfo Ganti Nomor AS, WA Cak Imin Diberondong
"Harapan saya sih Bjorka terus saja keluarkan, untuk tahu selemah apa kita.Ini adalah bentuk bagaimana, terlepas baik atau buruk itu bisa mengontrol negara, agar negara hadir memperbaiki diri dan merapikan sistem," kata Mardani Ali dalam program Catatan Demokrasi tvOne, dikutip Rabu, (14/9/2022).
Mardani mengatakan, segala bentuk kebocoran data yang dilakukan Bjorka merupakan tindakan kejahatan yang memang harus segera dipulihkan.
Seperti diketahui, merespons aksi serangan Bjorka, pemeritah telah membentuk tim khusus.
Mardani pun berharap timsus dapat segera menemukan dan kemudian melumpuhkan aksi Bjorka.
"Dengan dibentuk tim (timsus), membuktikan ini masalah serius."
"Dan saya pengennya tiga hari ini, bisa membuktikan siapa Bjorka, kita akan lumpuhkan Bjorka. Tiga hari kedepan kita harus bisa merapikan. Kita harus membuat target yang jelas," katanya.
Pemerintah Bentuk Tim Khusus
Merespons aksi hacker atau peretas Bjorka, pemerintah akhirnya memutuskan untuk membentuk tim khusus.