News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AHY Sindir Jokowi Tinggal Gunting Pita Proyek SBY, Tagar Hambalang Trending, Diungkit PPP dan Repdem

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO DOK./Presiden Joko Widodo saat meninjau lokasi Proyek Wisma Atlet di Bukit Hambalang, Kab.Bogor Jawa Barat, Jumat (18/3/2016). Presiden menegaskan proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat adalah aset negara yang harus diselamatkan, proyek itu telah menghabiskan uang negara hingga mencapai Rp 2,7 triliun.

Legislator Komisi VI DPR RI itu menyebut proyek Hambalang sampai sekarang masih terbengkalai.

"Kalau tinggal gunting pita ya coba Mas AHY datang ke monumen Hambalang itu barangkali pitanya sudah digunting apa belum?" ujar dia.

"Itu pembangunan wisma atlet itu di Hambalang apakah itu sudah selesai? Tinggal gunting pita apa bagaimana ya? Masih terbengkalai," katanya.

Sementara Organisasi Sayap PDI Perjuangan, Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) merespons sindirian Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY sebelumnya menyebut rezim pemerintah saat ini tinggal 'gunting pita' proyek infrastruktur yang dibangun pada era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut Ketua Umum Repdem Wanto Sugito apa yang dikatakan AHY tak berdasarkan data.

“Sekarang adalah era kemajuan IT, artificial inteligent, termasuk big data. Rakyat semakin cerdas. Rakyat Indonesia mencatat begitu banyak proyek infrastruktur SBY yang mangkrak," ujar Wanto kepada wartawan, Jumat (16/9/2022).

Ia pun mengungkit soal proyek Hambalang sebagai bukti korupsi sistemik elit Partai Demokrat.

"Proyek pembangkit listrik 10 ribu MW banyak yang mangkrak, dan memperjelas bagaimana SBY hanya menampilkan proyek angan-angan tanpa realisasi. Saya siap berdebat dengan AHY, memperbandingkan prestasi kinerja pembangunan infrastruktur antara SBY dan Presiden Jokowi," kata Wanto.

Wanto mengatakan sah-sah saja jika AHY membanggakan prestasi sang ayah.

“Namun berpidato politik hanya sebagai retorika tanpa data adalah pembodohan publik, bahkan bisa masuk kategori pembohongan publik," ujar Wanto.

Dia menegaskan jika klaim AHY tentang Prestasi SBY betul, maka Demokrat sudah menjadi pemenang Pemilu 2014.

“Buktinya suara Demokrat anjlok dari 20.9 persen, turun mejadi 10 persen. Itu terjadi karena korupsi kader2 muda Demokrat yang dimulai dari ketua umumnya, Anas Urbaningrum, Rizal Malarangeng, Sngelina Sondakh, dan begitu banyak kader muda lainnya yang mati karir politiknya karena korupsi. Jadi ingat monumen Hambalang,” kata Wanto.

Menurutnya, klaim AHY yang menilai demokrasi di era Presiden Jokowi mengalami kemunduran tanpa dasar juga salah besar.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini