News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Upaya Kapolrestabes Makassar Cegah Kriminalitas Diapresiasi Pengamat: Masyarakat Harus Dirangkul

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto ditemui di kawasan Fly Over Makassar, Senin (12/9/2022).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kreativitas dan sinergi pencegahan kriminalitas yang dilakukan Kapolrestabes Makassar, Komisaris Besar (Kombes) Pol Budhi Haryanto dalam upayanya menekan angka kriminal dinilai inovatif oleh pengamat birokrasi dan pelayanan publik Varhan Abdul Aziz.

Seperti diketahui, Kapolrestabes melakukan pembinaan dan pemberdayaan organisasi pemuda antara lain terhadap Batalyon 120.

Varhan mengatakan, penegakan hukum menjadi tugas dan fungsi aparat Kepolisian, namun didalam kaidah masyarakat madani, partisipasi elemen rakyat menjadi satu hal yang penting.

"Kita tidak bisa menjadikan masyarakat sebagai penonton, namun partisipasi mereka perlu diberdayakan sesuai kapasitas dan kemampuannya dan ini tidak bisa swadaya, masyarakat harus dirangkul dan diarahkan, seperti yang dilakukan Kapolrestabes pada Organisasi Pemuda Batalyon 120," ujarnya dalam keterangan yang diterima, Jumat (16/9/2022).

Varhan melanjutkan, cara Budhi Haryanto yang bersinergi dengan Wali Kota Makassar dalam merangkul mantan pelaku kriminalitas menjadi out of the box karena mempercayakan mereka untuk mengajak orang lain hidup lurus dan benar.

"Seperti diketahui, anggota Batalyon 120 adalah mantan pelaku kriminal yang telah membersihkan dirinya mereka disegani di lingkungannya orang yang memiliki pengalaman dan telah menjadi lebih baik akan lebih mudah didengar sama halnya seorang pecandu bisa lebih mendengar sesama mantan pecandu yang telah insaf," jelasnya.

Baca juga: FAKTA Kanit Reskrim Polsek Tallo Dicopot, Kapolrestabes Makassar Bantah karena Gerebek Batalyon 120

“Apakah mantan pelaku kriminal tidak punya hak untuk sadar akan kesalahannya dan kembali menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat untuk orang lain?" tanya Varhan.

“Siapa yang mau peduli kepada mereka yg ingin hidup menjadi orang baik dan tidak melanggar aturan hukum?" ujarnya.

“Para mantan pelaku kriminal yang telah sadar dan insyaf atas kesalahannya yang lalu punya hak hidup yang lebih baik di masa depannya," tegas Varhan.

Ia menghargai upaya Kapolrestabes Makassar yang akan mengganti nama Batalyon 120 menjadi Paguyuban atau nama lainya yang lebih umum.

"Artinya Pak Budhi mendengarkan masukan masyarakat untuk penyempurnaan fungsi serta tujuan yang lebih lurus dalam. Filosofi nama yang lebih berjiwa sipil positif. Polisi sudah benar harus bertindak prediktif dalam mengantisipasi tindak kejahatan," imbuhnya.

Varhan juga menyoroti anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang berjumlah 450 ribu personel memiliki perbandingan 1:600 anggota personel berbanding jumlah penduduk.

"Idealnya 1:250 seperti di Amerika Serikat yang mencapai 1:222, semakin sedikit perbandinganya semakin bagus, artinya masyarakat semakin aman dan terlindungi," tuturnya.

Varhan mengemukakan, dengan perbandingan aparat yang masih kurang dibanding jumlah penduduk, menjadi langkah tepat pemberdayaan unsur-unsur masyarakat secara sukarela dan terkoordinir oleh Polri.

"Upaya Kapolrestabes Makassar ini merupakan wujud dari visi Presisi Kapolri Listyo Sigit Prabowo yaitu Prediktif Responsibiltas Transparansi Berkeadilan. Prediktif karena bertujuan mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan dengan melibatkan dan menggugah rasa tanggung jawab responsibiltas anggota masyarakat ini perlu dikembangkan menjadi sebuah gerakan berskala nasional yang dapat diterapkan di Polda (kepolisian daerah) lainya," ucap dia.

Varhan juga menggambarkan pola Restorative Justice sesuai dengan Peraturan Polisi No 8 Tahun 2021 menjadi langkah yang membantu penurunan angka permasalahan hukum.

"Sosialisasi yang kuat seperti yang dilakukan di makassar telah terbukti menurunkan angka kriminalitas dan tawuran, Walikota Makassar sebagai pemimpin tertinggi di daerahnya pun mengakui efek positif metode Pak Budhi tersebut," bebernya.

Varhan berpesan, agar masyarakat tidak ragu untuk menjadi bagian dari kesadaran hukum nasional.

"Kita tidak perlu ikut-ikutan menangkap, tidak semua punya kecakapan, kemampuan, kekuatan apalagi nyali. Biar Polisi kerjakan tugasnya, fungsi kita menjadi pendukung, pelapor, dan pencegah apabila ada potensi-potensi kriminalitas di sekitar kita. Mulai dari diri sendiri kita cegah kejahatan bersama," tutupnya.

Diperiksa Irsus

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto diperiksa Tim Inspektorat Khusus (Irsus) Mabes Polri di Polda Sulawesi Selatan, Kamis (15/9/2022).

Selain Kapolrestabes, Tim Irsus juga memeriksa mantan Kanit Reskrim Polsek Tallo, Iptu Faizal.

Baca juga: Profil Batalyon 120, Ormas Bentukan Forkopimda Makassar yang Kini Disorot usai Markasnya Digerebek

Pemeriksaan Kombes Pol Budhi Haryanto dan Iptu Faizal berkaitan penggerebekan Batalyon 120.

Usai gerebek markas Batalyon 120, Iptu Faizal dicopot dari jabatannya sebagai Kanit Reskrim Polsek Tallo.

"Iya benar Irsus ada di Polda," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana, Kamis (15/9/2022) siang.

Hal yang sama diungkapkan Kapolda Sulsel Irjen Nana Sudjana yang dikonfirmasi, Rabu (14/9/2022) malam.

"Iya ada, Tim Irsus ada (di Polda Sulsel), terkait masalah Iptu Faizal itu," kata Irjen Nana Sudjana melalui sambungan telepon, Rabu (14/9/2022) malam.

Irsus Mabes Polri menjadwalkan pemeriksaan terhadap Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto dan Iptu Faizal.

Ramainya pemberitaan terkait pencopotan atau pergantian Iptu Faizal yang membuat Itsus hadir di Makassar.

Menurutnya, Iptu Faisal tidaklah dicopot, melainkan hanya dilakukan pergantian.

Baca juga: FAKTA Kanit Reskrim Polsek Tallo Dicopot, Kapolrestabes Makassar Bantah karena Gerebek Batalyon 120

"Jadi itu bukan pencopotan, karena kalau pencopotan itu memang ada waktunya," ujar Irjen Pol Nana.

Ia pun lebih memilih menggunakan kata pergantian jabatan yang sebelumnya diduduki Iptu Faizal sebagai Kanit Reskrim Polsek Tallo.

"Iya, pergantianlah bahasanya," jelas jenderal bintang dua itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini