TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menantang Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat pernyataan melarang anggota DPR RI untuk maju kembali di periode ketiga atau 3 periode.
Awalnya, Mardani diminta tanggapan soal wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode. Dia mengaku tidak setuju dengan wacana tersebut.
Lalu, Mardani Ali Sera ditanya jika nantinya masa jabatan anggota DPR RI juga dilarang untuk maju 3 periode.
Dia juga mengaku tak masalah jika Presiden Jokowi berani menyatakan sikap tersebut.
"Kalau saya mah tantang saja Pak Jokowi menyatakan demikian. Ayo ngomong. Kalau mau ngomong saya tantang. Itu jawaban simpelnya. Ayo lontarkan saja biar jadi diskusi publik," kata Mardani dalam diskusi politik Kedai Kopi di salah satu hotel di Jakarta Pusat, Sabtu (17/9/2022).
Mardani menuturkan bahwa sejatinya masa jabatan legislatif tidak perlu dibatasi.
Pasalnya, kekuasaan legislatif tidak akan menimbulkan kekuatan tirani jika melaju lebih dari 2 periode sebagai anggota DPR RI.
"Legislatif itu dia tidak menjadi kekuasaan yang centralistik, dia lebih ke kolektif kolegial sehingga tidak akan menimbulkan peluang untuk tirani tapi kalau eksekutif dengan presidensialisme seperti ini kalau tidak dibatasi 2 periode ini sudah ada yang mau 3 periode. Jadi esensinya kekuasaan harus dibatasi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Mardani menyatakan pihaknya justru menyoroti bahwa keterwakilan kelompok tertentu di legislatif harus diafirmaai. Khususnya, anak muda yang bisa duduk sebagai anggota DPR RI.
Baca juga: Surya Paloh: Nggak Ada itu Jokowi Mau 3 Periode, Apalagi Mau Jadi Wakil Presiden
"Kita sudah bagus 30 persen perempuan. Nah anak muda sebagian besar anak muda sekarang yang maju kalau dilihat ada koneksi dengan ayahnya atau kerabat. Jadi anak muda yang cerdas dan sendirian kadang kadang berat. Mestinya ada slot," jelasnya.
"Karena DPR agak susah jadi sesuatu kekuatan yang tirani. Kita ngecilin dari 10 menjadi 9 partai aja perlu 10 tahun. Kita sudah bagus 9. Katakan 6 susah itu menjadi tirani, jangankan 6, 3 lawan 3. 1 lawan 5 yang satu juga ramai. Kita aja teriak terus," sambungnya.