TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan dirinya siap dicalonkan sebagai calon presiden (capres) 2024.
Namun, Anies menunggu keputusan dari partai politik jika ada yang mengusungnya untuk maju dalam Pemilu 2024.
“Saya sebagai orang yang baru selesai di Jakarta (nanti selesai), sesudah itu kita lihat apakah saya berada di wilayah politik atau lainnya."
"Kalau ada yang mengusung, kita lihat," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (18/9/2022).
"Kami percaya partai-partai politik ini akan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di dalam mereka menyusun koalisi dan menentukan calonnya," imbuhnya.
Pernyataan Anies yang siap dicalonkan sebagai Capres ini, lantas mendapat respons dari berbagai kalangan, termasuk dari partai politik dan pengamat.
Baca juga: Siap Dicalonkan Jadi Capres, Anies Minta Masyarakat Menilainya Berdasarkan Kenyataan & Rekam Jejak
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono, Anies sebagai Gubernur DKI harus fokus dan menuntaskan tugasnya lebih dulu.
Sebab, masa jabatan Anies belum selesai, masih ada satu bulan sebelum jabatannya berakhir pada 16 Oktober 2022.
"Kan tinggal sebulan lagi, ya selesaikan itu dulu dong (tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta)," kata Mujiyono dalam keterangannya, Sabtu (17/9/2022), dilansir Kompas.com.
Mujiyono menilai, pernyataan Anies tersebut bertolak belakang dengan ucapan sebelumnya yang ingin fokus selesaikan tugas sebagai gubernur.
"Sesuai pernyataan Beliau mau fokus sampai dengan 16 Oktober 2022," kata Mujiyono.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, turut menanggapi soal kemungkinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju di pilpres 2024.
Ahmad Riza berpendapat, bahwa setiap warga negara mempunya hak dipilih maupun memilih.
"Jadi, setiap warga negara silahkan saja, itu hak masing-masing," ucapnya.
Ia menegaskan, sebagai kader Gerindra, dirinya tetap mendukung Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.
Diketahui, Anies Baswedan menyatakan siap maju pada Capres 2024.
"Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika ada partai mencalonkan saya," kata Anies kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Singapura pada Kamis (15/9/2022).
Anies menyebut, dirinya berpeluang menjalin komunikasi dengan semua fraksi karena tidak terafiliasi sebuah partai politik.
Respons Pengamat soal Kesiapan Anies Jadi Capres
Dikutip dari Kompas.com, Peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, menilai peryataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal kesiapannya menjadi capres pada Pilpres 2024 merupakan kode untuk partai.
Wasisto juga berpendapat, pernyataan Anies itu secara tak langsung ingin mengumumkan kepada partai-partai peserta pemilu, bahwa Anies kini terbuka untuk menjalin komunikasi politik.
Khusunya, terkait pencapresan pada Pilpres 2024 mendatang.
Terlebih, pernyataan itu disampaikan Anies jelang berakhirnya masa jabatannya pada 16 Oktober 2022.
"Saya pikir Anies memberikan kode khusus bagi calon koalisi parpol pengusungnya," ucap Wasisto kepada Kompas.com, Sabtu (17/9/2022).
Baca juga: Anies Baswedan Menunggu Partai Politik yang akan Mengusungnya di Pilpres 2024
Wasisto mengatakan, Anies merupakan salah satu kandidat capres yang tingkat popularitas dan elektabilitas tergolong tinggi.
Karena itu, kata Wasisto, Anies secara sadar mengetahui potensi yang dimilikinya dan hendak menawarkan potensi elektabilitasnya kepada calon partai pengusung.
"Bahwa dengan popularitas yang konsisten akan membawa dampak positif elektabilitas bagi koalisi yang menjadi kendaraan politiknya (Anies)," tutur Wasisto.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Tribuntangerang.com, Kompas.com/Tria S/Rakhmat NH, Kompas.tv)
Simak berita lainnya terkait Pilpres 2024