Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Sinergi Kalam (Masika) Ikatan Cendekiawan Muslim Seindonesia (ICMI) berubah nama menjadi Pemuda ICMI.
Perubahan tersebut diputuskan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang digelar di Hotel Ambhara, Jakarta.
Sebagai informasi, Masika yang didirikan pada 8 Oktober 1993 merupakan organisasi otonom yang mewadahi para intelektual muda di lingkungan ICMI.
Adapun perubahan nama menjadi Pemuda ICMI merupakan respons atas keputusan dan rekomendasi Muktamar ICMI 2021 yang memasukkan organisasi kepemudaan di dalam struktur Majelis Pimpinan Pusat (MPP) ICMI.
“Sekaligus ikhtiar untuk menegaskan posisi para intelektual muda ICMI untuk bisa lebih kontributif bagi kerja-kerja keumatan dan kebangsaan. Sedangkan nama Masika selanjutnya akan tetap ada sebagai lembaga kajian di dalam Pemuda ICMI,” ujar Ketua Umum Pemuda ICMI Dr Ismail Rumadan dalam keterangannya, Minggu (18/9/2022).
Munaslub Masika ICMI dengan agenda tunggal perubahan nama dihadiri para Pengurus Nasional yang berkedudukan di Ibu Kota dan pengurus 29 organisasi wilayah. Munaslub digelar hibrid secara luring maupun daring.
Dikatakan Ismail, keputusan mengubah nama organisasi juga didasari oleh keinginan untuk bisa lebih berperan dalam kerja-kerja nyata di tengah masyarakat.
“Kita juga ingin menjalankan tugas yang melekat pada diri kita sebagai intelektual, khususnya pada peran keumatan dan kebangsaan. Ini adalah ikhtiar untuk beradaptasi, dengan mengubah dan mempertegas orientasi organisasi menjadi organisasi yang adaptif dan transformatif," kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum ICMI Prof Arief Satria dalam forum Munaslub mengatakan, organisasi seperti Pemuda ICMI menghadapi tantangan yang tidak mudah ke depannya. Ritme dinamika perubahan kini semakin cepat, dan terjadi bukan lagi dalam kurun abad, melainkan semakin pendek terjadi dalam hitungan dekade.
Baca juga: Ketua ICMI Dukung Kementan Perkuat Subtitusi Pangan Lokal
"Karenanya kita harus responsif dan adaptif dalam menghadapi perubahan yang serba cepat ini," ujar Rektor IPB tersebut
Mantan Ketua Umum ICMI Prof Jimly Asshiddiqie mengatakan cendekiawan adalah mereka yang peduli pada masalah-masalah sosial di sekitarnya, dan ia turut berperan dan berkontribusi sosial.
"Karena itu, Pemuda ICMI harus memberikan perhatian serius pada masa depan umat dan masa depan peradaban kita, serta ikut berperan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan global,” ujar Jimly.
Adapun Wakil Ketua Umum ICMI Priyo Budi Santoso dalam sambutan penutupan Munaslub mengatakan, organisasi kepemudaan ICMI harus tetap mempertahankan ruh kecendekiawanan, keumatan, dan keindonesiaan.
“Itu adalah salah satu ciri khas yang harus dipertahankan,” tandas Priyo.