TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
Menurut Anies, pertemuannya dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak disengaja.
Anies pun bercerita saat itu dirinya menghadiri acara pernikahan anak dari Ketua Komisi VII DPR RI Fraksi NasDem Sugeng Pratowo di salah satu hotel di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Minggu (18/9/2022) malam.
Di sanalah Anies bertemu Ahok.
"Kemarin saya tugas menjadi saksi nikah, lalu di hotel itu kebetulan sedang ada Pak Basuki. Beliau sedang ada pertemuan dengan tamu. Jadi beliau ada acara sendiri," ucapnya di Balai Kota, Senin (19/9/2022).
Menurut Anies, dia dan Ahok saling bertegur sapa sambil berbincang ringan menanyakan kabar masing-masing setelah tak lama berjumpa.
"Kami ngobrol di situ, tanya kabar keluarga, saling cerita, gitu aja. Rileks," ujarnya.
Dalam obrolan tersebut, Anies mengaku sama sekali tak membahas soal permasalahan ibu kota Jakarta.
"Ngobrolnya rileks saja, beda sama pertanyaan wartawan. Kami ngomong santai saja," kata Anies sambil tertawa.
Dalam foto yang diperoleh Tribun Jakarta, tampak Ahok dan Anies tertawa namun tidak diketahui apa yang membuat keduanya tertawa lepas.
Sebagai informasi, Anies dan Ahok sempat bersaing sengit memperebutkan kursi DKI satu saat Pilkada 2017 lalu.
Saat itu, suhu perpolitikan di ibu kota memanas setelah politik identitas mewarnai pesta demokrasi.
Anies yang berduet Sandiaga Uno pun akhirnya berhasil unggul suara dari pasangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat.
Beda saat Pilkada 2017 silam, pertemuan Anies dan Ahok kali ini terkesan lebih santai.
Anies Maju Pilpres 2024
Anies Baswedan saat ini menyatakan niatnya mencalonkan presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Sementara Ahok saat ini masih menjabat Komisaris Pertamina.
Nama Anies kerap disebut sebagai salah satu kandidat capres potensial.
Ini tak lepas dari elektabilitasnya yang hampir selalu berada di tiga besar survei, mengekor Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Kendati begitu, Anies sadar betul belum punya sekoci buat melenggang ke panggung pilpres lantaran bukan kader partai politik mana pun.
Oleh karenanya, harus ada parpol yang meminang mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu buat dijagokan di gelanggang pencapresan.
"Saya siap maju sebagai presiden seandainya ada partai politik mencalonkan," demikian dikatakan Anies kepada Reuters dalam wawancara di Singapura, Jumat (16/9/2022).
Anies mengatakan tidak tergabungnya dia sebagai kader partai politik mana pun justru membuatnya leluasa berkomunikasi dengan seluruh faksi.
"Survei-survei independen ini dilakukan sebelum saya bahkan berkampanye. Menurut saya, mereka memberi saya kredibilitas lebih," ujarnya.
Anies sadar bahwa banyak pihak yang pro dan kontra terhadap diri sekaligus pandangannya.
Namun, dia mengeklaim selama hampir lima tahun memimpin Jakarta, kebijakan-kebijakannya berhasil mempersatukan rakyat ibu kota.
"Sebelumnya, orang-orang berasumsi tentang saya, tentang pandangan saya, dan atas apa yang akan saya lakukan ketika menjabat," ujar Anies.
"Sekarang, saya telah mengabdi lima tahun, silakan menilai saya berdasarkan kenyataan dan rekam jejak," tuturnya.(TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)