TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika mengatakan yang dibutuhkan kaum tani saat ini adalah kedaulatan tanahnya.
Hal tersebut Dewi Kartika sampaikan dalam orasinya di kawasan Senayan, Selasa (27/9/2022).
Aksi hari ini jadi bentuk peringatan Hari Tani Nasional yang jatuh pada Sabtu (24/9/2022) lalu.
Selain menjadi peringatan, Dewi Kartika juga mengatakan melalui aksi ini hendak memastikan petani, buruh tani, seluruh rakyat, masyarakat miskin, kaum perempuan di desa, memperoleh hak konstitusionalnya atas tanah dan sumber-sumber agraria.
"Untuk itu kita harus terus memperjuangkan, menuntut, meneriakkan aspirasi agraria, dengan menuntut segera dijalankan reforma agraria sejati di Indonesia," ujar Dewi Kartika dalam orasinya.
"Melakukan koreksi terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan SDA yang bersifat anti reforma agraria dan anti rakyat," tambahnya.
Dewi Kartika juga mengatakan reforma agraria terhadap konsensi-konsensi perkebunan swasta di banyak tempat, menyengsarakan rakyat.
Rereforma agraria ini terhadap konsensi yang dikuasai oleh petani di seluruh Jawa dan juga reforma agraria atas wilayah adat
"Pada hari ini kita mengingatkan MPR RI bahwa pada tahun 2001 telah ada Konsensus Nasional yang menetapkan TAP MPR 9 Tahun 2001 untuk memandatkan presiden menjalankan reforma agraria sejati, menyelesaikan konflik agraria struktural yang dihadapi kaum tani dan kaum miskin di banyak tempat," tegas Dewi Kartika.