Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamanan Kemenkominfo Dikdik Sadaka mengatakan media sosial harus dipenuhi oleh konten positif.
Dikdik Sadaka mendorong anak muda meningkatkan kreativitas dalam menciptakan konten digital.
Baca juga: Stres Dipolisikan, Mayang Kapok Buat Ulasan di Sosmed, Ini Permohonannya pada Pihak Tan Skin
"Kita ingin meningkatkan kemampuan dan kreativitas konten digital masyarakat agar diseminasi informasi memiliki variasi konten positif, informatif dan kreatif, khususnya di TikTok dan Instagram Reels yang tengah digandrungi masyarakat saat ini," ujar Dikdik Sakada melalui keterangan tertulis, Jumat (30/9/2022).
Hal tersebut diungkapkan oleh Dikdik dalam Workshop Video Kreatif Tiktok dan IG Reels “Bengkel Digital Teras Negeriku: Inspirasi Papua X Labuan Bajo” di Kota Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Michelle Stevanie, anak muda asal Papua yang memulai karirnya sebagai influencer sejak 2017, membagikan pengalamannya dalam membangun personal branding.
Menurutnya, personal branding adalah hal yang penting untuk dilakukan, sebab personal branding merupakan seni dalam menunjukkan citra diri, sehingga dapat mempengaruhi penilaian orang lain terhadap dirinya.
"Saya dapat bekerjasama dengan banyak pihak dan mendapatkan banyak hal. Saya adalah perempuan Papua pertama yang mendapat beasiswa exchange student langsung dari kedutaan Amerika," ucap Michelle.
"Ini karena apa? Karena main sosmed dengan pengendalian diri, tahu mana yang harus dilakukan mana yang tidak di sosial media," tambah Michelle.
Baca juga: Kompolnas Sesalkan Perselingkuhan ASN Suami Briptu Suci Darma Viral di Sosmed: Seolah jadi Tren
Selain itu, anak muda asli Labuan Bajo, Suci Maria yang juga merupakan influencer, turut mengedukasi peserta untuk bisa membuat berbagai konten di media sosial dengan bijak demi mengurangi pengaruh negatif.
Menurutnya, konten yang positif adalah konten bermuatan informasi yang mengedukasi dan juga menginspirasi orang ke arah yang baik dan benar.
Suci juga menambahkan jika ingin membuat sebuah konten yang menghibur, tetap hindari konten yang bermuatan body shaming dan juga bullying.
"Contoh konten yang positif seperti tidak bermuatan mengadu domba, tidak mengandung isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan), tidak menjatuhkan pihak lain, namun tetap menghibur,: paparnya kepada peserta workshop.
Menurutnya, hal tersebut akan membuat konten yang diciptakan tetap bernuansa positif dibanding konten milik orang lain.
Diselenggarakannya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi anak muda Papua maupun Labuan Bajo untuk terus mengembangkan pribadi dan menciptakan konten-konten kreatif, positif dan juga inspiratif.