Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai tim bayangan berjumlah 400 orang yang dibentuk Mendikbud Ristek Nadiem Makarim tidak diperlukan.
Sebab menurut Ujang, seorang menteri semestinya menjadi pemimpin di tempatnya yang mampu membawa gerbong lokomotif perubahan bagi anak buahnya sendiri, dalam hal ini adalah ASN pendidikan.
"Tim bayangan itu nggak perlu. Kenapa sesungguhnya menteri itu adalah seorang leader. Berbeda dengan manajer yang mengelola kementerian," kata Ujang dalam diskusi bertajuk 'Siapa (Gak) Yakin Kualitas ASN?', di Jakarta, Sabtu (1/10/2022).
"Kalau pemimpin harus punya leadership yang kuat. Dia membawa gerbong lokomotif perubahan bagi anak buahnya, dalam konteks ini adalah ASN," lanjut dia.
Sehingga menurutnya sosok Nadiem Makarim yang dianggap hebat di Gojek mestinya punya kapasitas untuk membawa gerbong perubahan dari ASN, tanpa melibatkan pihak luar.
Apalagi orang hebat, kata Ujang, adalah mereka yang bisa menata dan membawa perubahan di internalnya terlebih dahulu.
"Jadi suka tidak suka, Nadiem kalau dianggap hebat di Gojek lalu mentransformasi di Kemendikbud, mestinya dia membawa gerbong perubahan dari ASN," kata Ujang.
Baca juga: Nadiem Makarim Dimarahi Anggota DPR Komisi X, Dikritik soal 400 Tim Bayangan hingga Tunjangan Guru
"Orang hebat adalah bagaimana menata dulu, membawa dulu gerbong perubahan di internal dulu," ujarnya.