“Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kami segera menyidangkan kasus ini. Arema bisa jadi dalam sisia pertandingan kompeitisi BRI Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah,” ujar Erwin dikutip dari pssi.org.
Selain itu, kata Erwin, Arema FC juga dimungkinkan akan memperoleh sanksi lain buntut dari kerusuhan ini.
“Selain itu sanksi lainnya juga menanti,” imbuhnya.
Baca juga: LPSK Sebut Kerusuhan Arema vs Persebaya Bukan Musibah Tapi Tragedi: Harus Ada yang Bertanggungjawab
Lebih lanjut, Erwin mengatakan pihaknya bersama dengan tim dari PSSI telah berangkat ke Malang untuk mengetahui kejadian sebenarnya.
“Itu (kunjungan ke Malang) dilakukan agar saat sidang Komdis annti bisa memutuskan hukuman apa yang layak diberikan kepada Arema,” jelasnya.
Jokowi Minta Liga 1 BRI Dihentikan Sementara hingga Evaluasi Menyeluruh Rampung
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara pertandingan Liga 1 BRI seusai terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang saat Arema FC vs Persebaya bertanding pada Sabtu (1/10/2022).
“Untuk itu saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” ujar Jokowi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022).
Baca juga: Daftar Korban Kerusuhan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan: Meninggal 130 Orang, Luka-luka 191
Selain itu, Jokowi juga memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan investigasi terkait kerusuhan yang menewaskan 127 orang ini.
“Khusus kepada Kapolri, saya minta investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” tegasnya.
Jokowi juga meminta Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa untuk memantau terkait pelayanan terhadap korban luka akibat kerusuhan ini.
Jokowi berharap tragedi kerusuhan ini menjadi insiden terakhir dalam sepakbola Indonesia.
“Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepakbola di Tanah Air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mohay/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Kerusuhan di Stadion Panjuruhan