TRIBUNNEWS.COM - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode M Syarif, tergabung dalam anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Pembentukan anggota TGIPF ini diumumkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, Senin (3/10/2022).
Dilansir Tribunnews.com, Mahfud MD menjadi ketua, sementara posisi wakil ketua diemban oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainuddin Amali.
Kemudian, ada nama mantan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum (Jampidum), Nur Rochmad, sebagai sekretaris.
Lantas, seperti apakah profil Laode M Syarif?
Pria bernama lengkap Laode Muhammad Syarif ini lahir pada 16 Juni 1965 di Muna, Sulawesi Tenggara, sebagaimana diberitakan TribunnewsWiki.com.
Baca juga: Rerie: Pemulihan Dampak Peristiwa Kanjuruhan Harus Menyeluruh
Ia merupakan lulusan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Dikutip dari kemitraan.or.id, Laode M Syarif meraih gelar Master dalam bidang Hukum Lingkungan Internasional dari Queensland University of Technology (QUT) di Brisbane, Australia.
Ia juga meraih gelar Ph.D dalam bidang hukum dari University of Sydney, menurut akun LinkedIn-nya.
Eks Wakil Ketua KPK ini memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang pendidikan, tata kelola lingkungan hidup, transformasi sosial, hak asasi manusia, anti-korupsi, pencegahan konflik, dan reformasi sektor keamanan.
Ia saat ini menjabat sebagai Direktur Eksekutir Kemitraan, organisasi multipihak yang bekerja dengan badan-badan pemerintah.
Laode M Syarif sendiri sudah bergabung dengan organisasi tersebut sejak 2008, di mana jabatan awalnya adalah penasihat senior untuk tata kelola keadilan dan lingkungan.
Sebelumnya, ia pernah menjadi Spesialis Pelatihan Anti-Korupsi di Chemonics International pada Mei 2006-Juli 2008.
Kemudian, ia terpilih menjadi Wakil Ketua KPK periode 2015-2019.
Selain itu, Laode M Syarif sudah menjadi dosen di Fakultas Hukum Unhas selama 30 tahun, sejak Juni 1992.
Pada 2020, ia pernah mendapat penghargaan Alumni of the Year dari Australian Award di Indonesia.
Baca juga: LPSK Nyatakan Siap Beri Perlindungan untuk Saksi dan Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang
Daftar Anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan
Menko Polhukam, Mahfud MD, mengungkapkan TGIPF paling lama akan bekerja selama satu bulan.
Ia menambahkan, tim ini tidak hanya melakukan investigasi terkait aspek hukum, melainkan secara menyeluruh.
"Bukan sekadar (aspek) tindakan hukum, karena tindakan hukumnya sudah diperintahkan dalam dua atau tiga hari ke depan supaya segera dilakukan penegasan."
"Tapi, ini akan lebih menyeluruh, latar belakang, proses, siapa yang terlibat, dan macam-macam, kaitan-kaitan dengan pihak luar, siapa tahu nanti ketemu," terang Mahfud MD, Senin (3/10/2022).
Berikut daftar anggota TGIPF:
Ketua: Menko Polhukam, Mahfud MD
Wakil Ketua: Menpora, Zainuddin Amali
Sekretaris: Mantan Jampidum, Nur Rochmad
Anggota:
Baca juga: Selamatkan Balita Saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Warga Gresik Ini Mengalami Patah Kaki
1. Rhenald Kasali (Akademisi/UI);
2. Sumaryanto (Rektor UNY);
3. Akmal Marhali (Pengamat Olahraga/Koordinator Save Our Soccer);
4. Anton Sanjoyo (Jurnalis Olahraga-Harian Kompas);
5. Nugroho Setiawan (Mantan Pengurus PSSI dengan Lisensi FIFA) ;
6. Letjen TNI (Purn) Doni Monardo (Mantan Kepala BNPB);
7. Mayjen TNI (Purn) Suwarno (Wakil Ketua Umum 1 KONI);
8. Irjen Pol (Purn) Sri Handayani (Mantan Wakapolda Kalimantan Barat);
9. Laode M Syarif (Kemitraan/Mantan Wakil Ketua KPK);
10. Kurniawan Dwi Yulianto (Mantan Pemain Tim Nasional Sepak Bola).
Baca juga: Mahfud MD Umumkan Anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Ada Kurniawan Dwi Yulianto
Data Korban Tragedi Kanjuruhan Versi Kemenkes
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melaporkan data korban pasca-pertandingan sepak bola antara Arema Malang vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, menuturkan, hingga Senin (3/10/2022) sore, tercatat total korban sebanyak 438 orang, dengan rincian luka ringan-sedang 219 orang, luka berat 68, dan korban dalam perawatan sebanyak 26 orang.
"Serta korban yang meninggal dunia 125 orang. Ini data sampai sore, ini datanya sudah final," kata dia kepada Tribunnews.com, Senin.
Nadia menuturkan, sebelumnya terjadi kendala dalam identifikasi jenazah karena tidak beridentitas.
Namun saat ini, tim DVI dari Polres Kediri dan Polda Jatim telah mengidentifikasi semua korban baik yang luka maupun yang meninggal.
Ia mengatakan, korban dievakuasi ke rumah sakit terdekat seperti RSUD Kanjuruhan, RSI Gondang Legi, RS Bhayangkara Hasta Brata Batu, RSUD Dr Saiful Anwar, RSU Wajak Husada, RSU Mitra Delima, RS Wava Husada, dan Puskesmas.
"Kita terus pantau kebutuhan obat dan juga nakes serta dokter spesialis yang di butuhkan. Semua biaya perawatan gratis oleh RS tempat dirawat," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Data Korban Tragedi Kanjuruhan versi Kemenkes Berjumlah 438 Orang: 125 Orang Meninggal
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Gita Irawan/Rina Ayu Panca Rini, TribunnewsWiki.com/Nur Afitria Cika Handayani)