Selain itu, di Kota Malang banyak spanduk-spanduk dan banner bertebaran 'usut tuntas terhadap tragedi Kanjuruhan'.
Kemudian, Daniel menyatakan, ada korban yang selamat rentan terhadap teror dan intimidasi.
"Pasca kejadian ini, yang kita bisa kabarkan adalah bahwa teman-teman yang kemarin mengalami tragedi Kanjuruhan yang alhamdulilah selamat, saat ini masih rentan terhadap teror dan intimidasi."
"Teror dan intimidasi tersebut yang melakukan pendokumentasian kejadian tragedi Kanjuruhan," katanya.
"Kami memandang bahwa dalam kejadian kemarin itu, ada beberapa hal yang kami duga sebagai bentuk pelanggaran hkum dan hak asasi manusia," jelas Daniel dalam tayangan kanal YouTube Yayasan LBH Indonesia, Rabu (5/10/2022).
Diketahui, sebanyak 131 korban meninggal akibat peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022).
Perubahan data jumlah korban meninggal tersebut, disampaikan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Komisioner Kompolnas, Albertus Wahyurudhanto, mengatakan jumlah korban bertambah menjadi 131 orang.
"Terakhir saya dapat terbaru, jumlah korban tewas naik menjadi 131 jiwa," ungkapnya dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Selasa (4/10/2022).
Artinya, ada penambahan sebanyak 6 korban dari data sebelumnya, yang berjumlah 125 korban jiwa.
Baca juga: Setelah Kapolres Malang, Ramai Desakan Minta Kapolda Jatim Dicopot Imbas Tragedi Kanjuruhan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Wiyanto Wijoyo pun membenarkan data tersebut.
Menurutnya, penambahan itu karena enam korban tidak teridentifikasi dalam pendataan sebelumnya.
"Sebelumnya enam korban ini tidak terdata karena langsung dievakuasi keluarga secara mandiri ke rumah duka," jelasnya, dilansir Kompas.com.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Imron Hakiki, Kompas.tv)
Simak berita lainnya terkait Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan