News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Di Hadapan Delegasi Parlemen Dunia, Puan Serukan Budaya Damai dan Toleran

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Presiden Inter-Parliamentary Union (IPU) Duarte Pacheco dan Ketua DPR Puan Mahari saat pembukaan the 8th G20 Parliamentary Speakers Summit (P20) di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/10/2022). P20 merupakan Forum Parlemen Negara-Negara G20 yang diselenggarakan dalam satu rangkaian KTT G20, dalam forum tersebut DPR mengusung tema 'Stronger Parliament for Sustainable Recovery' yang diselenggarakan pada 5-7 Oktober 2022. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menyuarakan semangat dan prinsip ‘no one left behind’ untuk kemajuan bersama. 

Menurutnya, budaya damai dan toleran (culture of peace and tolerance) semakin diperlukan dalam memperkuat interaksi antar bangsa dan negara.

Hal itu disampaikannya dalam pembukaan the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20), di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/10/2022).

"Kerja bersama antar parlemen dapat berperan penting untuk menyebarkan budaya damai dan toleran, yang semakin diperlukan dalam menghadapi ketegangan geopolitik saat ini. Dialog dan diplomasi dalam penyelesaian berbagai masalah global, menjadi protokol yang utama dalam setiap kerja bersama antar negara," kata Puan.

Puan menyatakan, kerja bersama antar negara pada akhirnya membutuhkan agenda kerja yang nyata yang dapat dimulai melalui langkah-langkah kecil untuk sampai pada tujuan yang besar. 

Dia menyebut, pertemuan P20 diharapkan dapat menetapkan sebuah kesepakatan bersama yang dapat mendorong adanya aksi nyata (concrete action) penyelesaian berbagai permasalahan global.

“Indonesia, dengan semangat gotong royongnya, siap, mau dan mampu untuk berkolaborasi dengan dunia global dalam membangun dunia dengan harapan baru, dunia dengan kemajuan bersama; dunia yang lebih humanis, dunia yang lebih baik, dunia yang sejahtera, tentram dan indah,” ujarnya.

Kesiapan Indonesia untuk berkolaborasi dengan dunia global dalam mengartikulasikan dunia yang penuh harapan baru, disebut Puan, dapat ditunjukan dengan politik pembangunan nasional yang inklusif.

Baca juga: Di Forum P20, Puan Dorong Peningkatan Investasi Tiongkok dan Singapura Lewat Bilateral Parlemen

Kemudian pembangunan yang mengutamakan kehadiran negara dalam melindungi rakyat secara ekonomi dan sosial, serta berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.

“Hal-hal tersebut dapat dilihat dari pembangunan infrastruktur untuk kemajuan seluruh wilayah, program sosial yang komprehensif dan masif, stimulus ekonomi dalam program pemulihan ekonomi nasional, regulasi pajak karbon dan energi baru terbarukan; dan lain sebagainya,” ujarnya.

Puan pun meyakini pertemuan P20 akan mampu menghasilkan rumusan yang tepat dan dapat diimplementasikan (implementable) dalam mendukung kesepakatan G20. 

Khususnya dalam kerangka pemulihan global, pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, dan mengatasi berbagai tantangan global.

“Rumusan komitmen bersama adalah penting. Akan tetapi tindakan nyata, sekecil apapun, menjadi lebih penting bagi kita untuk semakin dekat dalam mencapai tujuan,” katanya. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini