News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Kesimpulan Sementara TGIPF: Stadion Kanjuruhan Malang Tak Layak Gelar Pertandingan Berisiko Tinggi

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan terjun langsung ke lapangan pada Sabtu (8/10/2022). TGIPF Tragedi Kanjuruhan mengungkapkan Stadion Kanjuruhan Malang tidak layak untuk menggelar high risk match atau pertandingan berisiko tinggi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan terjun langsung ke lapangan pada Sabtu (8/10/2022) kemarin.

Anggota TGIPF yang juga merupakan AFC Safety Security Officer, Nugroho Setiawan mengungkapkan kesimpulan sementara bahwa Stadion Kanjuruhan tersebut tidak layak untuk menggelar pertandingan berisiko tinggi atau hight risk.

Baca juga: Dirut PT LIB Masih Ikut Rapat Setelah Ditetapkan Sebagai Tersangka Tragedi Kanjuruhan

"Kesimpulannya sementara bahwa stadion ini tidak layak untuk menggelar pertandingan high risk match. Mungkin kalau itu medium atau low risk masih bisa," kata Nugroho dalam keterangan video Tim Humas Kemenko Polhukam RI, Minggu (9/10/2022).

"Jadi artinya, untuk high risk match (pertandingan berisiko tinggi) kita harus membuat kalkulasi yang sangat konkret, misalnya adalah bagaimana cara mengeluarkan penonton pada saat keadaan darurat," kata Nugroho.

Dari penyelidikan sementara, kata dia, dalam keadaan darurat pintu masuk stadion berfungsi sebagai pintu keluar, tapi tidak memadai.

Selain itu, stadion tersebut tidak memiliki pintu darurat.

"Jadi mungkin ke depan perbaikannya adalah mengubah struktur pintu itu," kata Nugroho.

Selain itu, ia juga menyoroti anak aspek terkait akses stadion yakni anak tangga.

Menurutnya, ketinggian dan lebar tapak anak tangga stadion tersebut kurang ideal.

Baca juga: Sempat Jadi Kiper di Arema Footbal Academy, Angger Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan

"Anak tangga ini kalau secara normatif di dalam safety discipline, ketinggian 18 cm, lebar tapak 30 cm. (Stadion) Ini tadi antara lebar tapak dengan ketinggian sama. Rata-rata mendekati 30 cm," kata Nugroho.

"Jadi intinya begini. Kalau dengan ketinggian normal tadi, tinggi 18 cm dan lebar tapak 30 cm, kita berlari turun dan berlari naik itu tidak ada kemungkinan jatuh," sambung dia.

Ia juga mengatakan lebar anak tangga tersebut tidak terlalu ideal untuk kondisi kerumunan.

Selain itu, kata dia, kondisi railing (pegangan tangga) stadion tersebut juga tidak terawat.

"Kemudian lebar dari anak tangga ini tidak terlalu ideal untuk kondisi crowd. Karena harus ada railing untuk pegangan, dan railingnya juga sangat tidak terawat dengan stampede, desakan yang luar biasa akhirnya railingnya patah, dan itu juga termasuk yang melukai korban," kata Nugroho.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini