TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia RI (Komnas HAM) menyampaikan hasil investigasi yang dilakukan atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Dalam investigasi yang dilakukan, Komnas HAM mendapati kalau ternyata seluruh akses pintu keluar-masuk ke stadion Kanjuruhan terbuka.
Adapun yang menjadi fokus investigasi ini merupakan seluruh pintu yang berada di sektor selatan yakni di Pintu 10, 11, 12, 13.
Keseluruhan pintu itu terbuka, hanya saja kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam tidak dalam kondisi terbuka maksimal atau dalam kata lain hanya sebagian kecil dan hanya muat dua orang.
"Berdasarkan video yg diterima komnas ham kondisi pintu tribun terbuka meskipun pintu kecil, 10,11 12 13, jadi kalau pintu kecil terbuka sejak awal," kata Anam saat jumpa pers di Kantor Komnas HAM, Rabu (12/10/2022).
Kata Anam, soal kondisi pintu itu dikonfirmasi pihaknya dari beberapa bukti video yang didapat Komnas HAM saat melakukan investigasi.
Salah satu video itu bahkan dapat dikatakan Anam menjadi video sangat kunci dan belum tersiar di media sosial manapun.
"Kami konfirmasi dari berbagai video, termasuk video di medsos yang dikasih caption tertutup padahal pintu kecil terbuka dan mesti melihat dengan serius," ucap Anam.
Anam lantas membeberkan kondisi pintu kecil yang terbuka itu.
Dalam gambarannya, seluruh pintu yang ada di Stadion Kanjuruhan Malang memiliki desain dua kali tahap pembukaan.
Adapun pintu yang terbuka kata Anam, hanya pada bagian tengah dari keseluruhan pintu yang ada yakni hanya berukuran dimensi lebar 75 cm dan tinggi 180 cm.
Baca juga: Komnas HAM akan Panggil Direktur PT LIB hingga PSSI Besok Buntut Tragedi Kanjuruhan
Sedangkan jika pintu itu dibuka secara keseluruhan maka lebarnya bisa mencapai sekitar 2 meter dengan tinggi juga hampir 2 meter.
"Ini (pintu yang dibuka, red) 75 cm, karena ada dua pintu yang dibuka, berarti 150 terus ada tiang tengah ini ada yang macet juga disini 180 itu tinggingnya itu yang dibuka ke luar," tutur dia.
Kondisi pintu yang kecil dan banyaknya supporter yang bersamaan ingin keluar, menyebabkan terjadinya penumpukan di dekat pintu.
Sehingga, kondisi crowded dan saling tindih tak terhindarkan. Akibatnya, peristiwa tersebut menimbulkan banyak korban jiwa dan terhitung sejak hari ini sudah ada 132 orang korban meninggal dunia.
"Itu menyebabkan penyumbatan orang, tak bisa bergerak dan mata pedas sesak nafas dan banyak timbulkan korban," tukas Anam.