News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

SBY Sebut Konflik Ukraina-Rusia Bisa Jadi Embrio Terjadinya Perang Dunia Ketiga

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbicara mengenai potensi terjadinya perang dunia ketiga.

Dia menyebut, konflik antara Ukraina dan Rusia saat ini bisa jadi permulaan dari terjadi perang yang lebih meluas atau perang dunia ketiga.

Hal itu disampaikannya saat menjadi keynote speaker dalam acara Roundtable Discussion bertajuk "Geopolitik dan Keamanan Internasional, Ekonomi Global dan Perubahan Iklim", di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Kamis (13/10/2022).

"Saya harus mengatakan bahwa perang dunia ketiga bisa terjadi jika tidak ada kekuatan yang bisa mencegahnya, mengapa? kalau kita ikuti perkembangan geopoitik dan keamanan interrnasional saat ini, semangat dan persiapan untuk mencegah perang ini rendah, yang tinggi semangat untuk membangun kekuatan militernya jika tiba,tiba terjadi perang berskala dunia. Itulah faktanya," kata SBY.

SBY pun bercerita bahwa dirinya pernah menulis artikel pada tahun 1982 dengan judul "Perang Dunia Ketiga, Mungkinkah?".

Pada saat itu, kata SBY, meski masih terjadi Perang Dingin, dia beranggapan bahwa tidak akan terjadi perang dunia ketiga.

Namun, jika melihat situasi saat ini, misalnya saja banyak negara yang membangun kekuatan militer, perang dunia ketiga bisa terjadi kapan saja.

Apalagi, konflik Ukraina dan Rusia bisa menambah pemicu dari perang dunia ketiga.

Baca juga: Pejabat Rusia: Perang Dunia Ketiga Bisa Pecah Jika Ukraina Gabung NATO

"Tahun 80an itu sungguhpun ada perang dingin tapi tidak ada insiden apapun yang mengakibatkan dua pihak berhadap-hadapan blok Barat maupun blok Timur waktu itu. Sekarang di Ukraine sebetulnya boleh dikatakan embrio bagi peperangan yang lebih meluas dan lebih besar," ucap Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.

"Oleh karena itu, dari semuanya itu setiap saat memang bisa menjurus ke peperangan terbuka, apalagi kalau ada miskalkuklasi dan insiden on the ground yang tidak diperkirakan sebelumnya. Nadi itu kesimpulan saya, sekarang memang ancaman perang besar itu nyata atau real," pungkas SBY.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini