Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengajak wartawan di negara-negara ASEAN untuk melahirkan jurnalisme yang baik.
Usman Kansong mengatakan teknologi digital memunculkan disinformasi, hoax, misinformasi dan malinformasi.
Baca juga: Kemenkominfo: ASN Harus Pahami Literasi Digital untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
Sehingga, menurut Usman, peran wartawan masih dipercaya oleh publik untuk menyebarkan informasi yang akurat melalui mekanisme jurnalistik yang benar, mekanisme cek dan ricek serta mekanisme verifikasi yang tidak dilakukan oleh media sosial.
"Bagaimana kita ciptakan good jurnalism di tengah serbuan teknologi dan disrupsi digital," ujar Usman melalui keterangan tertulis, Sabtu (15/10/2022).
Usman mendukung penyelenggaraan The 20th General Essembly Confederation Of Asean Journalist (CAJ) atau Sidang Umum Ke-20 Konfederasi Wartawan ASEAN di Bali.
Pasalnya, Bali paling terdampak pandemi Covid-19 yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi anjlok hingga dalam posisi minus.
"Selain untuk meningkatkan kualitas SDM para wartawan di negara ASEAN termasuk kualitas informasi yang disampaikan, juga turut membantu mempromosikan pariwisata Bali yang amat terpuruk," kata Usman.
Dirinya berharap acara ini sekaligus mempromosikan DTW Tanah Lot dan obyek wisata lainnya seperti Bedugul dan Danau Beratan.
"Khususnya obyek wisata yang ada di Tabanan dan Bali pada umumnya. Kita tahu Bali mengandalkan pariwisata. Nah ketika terpuruk, di sinilah kepedulian kita membantu Bali," sambungnya.
Ke depan, kata Usman, penyelenggaraan bisa dilaksanakan di kabupaten lainnya di Bali sehingga pariwisata Bali kembali menggeliat.
Baca juga: Kemenkominfo Genjot Peningkatan Literasi Digital ke Palajar dan Guru
Bali Declaration atau Deklarasi Bali yang dihasilkan oleh penyelenggaraan CAJ ini bertujuan untuk mempererat kolaborasi, kerja sama dan meningkatkan kualitas jurnalisme di negara-negara ASEAN.
"Pada intinya penyelenggaraan CAJ berdampak positif untuk journalisme dan tourism," tutur Usman.
Sementara itu, Ketua PWI Pusat Atal S Depari mengaku bangga kembali bisa secara langsung menikmati keindahan pesona wisata Pulau Bali setelah sempat terdampak pandemi Covid-19.
"Saya yakin semua rindu dengan Bali. Semua ingin lihat Bali apa sudah pulih. Ternyata Bali sudah dikunjungi banyak wisatawan. Tadi siang kami juga mengunjungi obyek wisata Bedugul. Semoga Bali segera pulih dan bangkit. Bali luar biasa," ujar Atal.
Atal telah ditetapkan sebagai President CAJ dua tahun ke depan.
Dirinya berharap Bali akan kembali seperti semula menjadi obyek wisata paling utama di dunia.
"Karena apa pun Bali ini, kalau surut semuanya akan surut. Indikatornya di situ," tambah Atal yang mengaku sudah sering ke Bali.
Menurut Atal, General Essembly CAJ ini sangat penting karena menentukan arah organisasi. Selama 3 tahun CAJ vakum dalam melaksanakan kegiatan.
"Semoga pelaksanaan di Bali memberi vibrasi dan motivasi positif bagi CAJ ke depannya," ujar Atal didampingi Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra, seraya mengatakan salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu pertukaran wartawan ASEAN untuk pengembangan SDM.
Seperti diketahui, para delegasi peserta Konfederasi Wartawan ASEAN atau The 20th General Essembly Confederation of Asean Journalist (CAJ) berkesempatan menikmati keindahan Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot di Kabupaten Tabanan, Bali.