"Masyarakat bisa mendapatkan layanan tersebut secara gratis dengan hanya perlu membawa dan menukarkan pupuk kompos atau olahan sampah organik seperti dedaunan, rumput, ranting pohon, kulit buah dan lain-lain."
"Nantinya, bagi masyarakat yang mengakses layanan tersebut akan diberikan API SI RAJA RAMA (Alas Pijak Refleksi dan Ramuan Jahe Merah dengan Madu Klanceng)," kata Made.
Sementara itu, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi menjelaskan penerapan bahan herbal sebagai salah satu pengobatan tradisional merupakan hal yang bagus dan perlu dicontoh oleh FKTP lainnya sebagai salah satu upaya promotif dan preventif.
Menurutnya, upaya tersebut merupakan hal positif yang dilakukan untuk menjaga kesehatan masyarakat dan mencegah datangnya penyakit.
"Adanya ruang konsultasi juga perlu diapresiasi untuk mengakomodir pertanyaan dan keluhan dari peserta. Selain itu, adanya ketersediaan wifi di Puskesmas Bangli Utara juga sangat bagus karena idealnya tempat publik dihadirkan juga jaringan internet gratis untuk bisa diakses peserta," tambah Tulus.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar menjelaskan sarana dan prasarana yang ada di Puskesmas Bangli Utara juga sangat baik.
Menurutnya, dengan adanya informasi terkait alur pelayanan hal tersebut bisa mempermudah peserta dalam mendapatkan layanan.
"Tentu harapannya, peran puskesmas untuk melaksanakan promotif dan preventif terus diperkuat, sehingga angka kunjungan ke Puskesmas bisa lebih berkurang dan bisa hidup lebih sehat," harap Timboel.