News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Suporter Merasa Dijadikan Objek dalam Sepak Bola

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

kolase foto gas air mata yang berujung Tragedi Kanjuruhan, Polri akui gunakan gas air mata kedaluarsa saat tragedi Kanjuruhan yang disebut tak berbahaya. Menurut Ketua Umum PSTI, Ignatius Indro, selama ini para suporter hanya diperlakukan sebagai objek dalam berbagai persepak bolaan di Indonesia.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) akan memberikan keterangan kepada Komisi Nasional Hak Asasi dan Manusia (Komnas HAM) perihal tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. 

Dalam memberikan keterangan, pihak PSTI mengungkapkan akan membeberkan seluruh kebobrokan yang ada di tubuh PSSI, terutama berkaitan dengan suporter.

Menurut Ketua Umum PSTI, Ignatius Indro, selama ini para suporter hanya diperlakukan sebagai objek dalam berbagai persepak bolaan di Indonesia.

"Bahwa diambil keuntungan saja, yaitu penjualan tiket, dan juga penjualan merchandise," ujarnya pada Senin (17/10/2022) di Kantor Komnas HAM.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan di Mata Paguyuban Suporter Sepak Bola: Polri dan PSSI Harus Bertanggung Jawab

Pihaknya juga menyesalkan soal edukasi bagi para suporter yang tidak dilakukan Persatuan Sepakbola se-Indonesia (PSSI).

Selain itu, keterangan juga akan diberikan dari sisi penanganan suporter di lapangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama pertandingan.

"Juga sampai terjadinya peristiwa di Kanjuruhan," katanya.

Kemudian keterangan juga akan disampaikan mengenai pertemuan PSTI dengan keluarga para korban Kanjuruhan.

"Ada beberapa teman ke Malang," kata Ignatius.

Baca juga: Aremania Bakal Gaungkan Terus Ganasnya Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini