News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gubernur Papua Sakit dan Terjerat Kasus Korupsi, Pemerintah Pusat Diminta Tetapkan Pejabat Pengganti

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Papua Lukas Enembe. - Gubernur Papua Lukas Enembe tersangkut perkara dugaan korupsi, selain itu ia juga disebut tengah sakit. Hal ini membuat layanan kepada masyarakat Papua oleh Pemprov Papua alami kepincangan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com , Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Papua Lukas Enembe tersangkut perkara dugaan korupsi, selain itu ia juga disebut tengah sakit.

Hal ini membuat layanan kepada masyarakat Papua oleh Pemprov Papua alami kepincangan. 

Ondoafi Besar atau pemimpin adat masyarakat Sentani dari Tanah Tabi, Yanto Eluay menyoroti kondisi tersebut.

Menurutnya pemerintah pusat perlu mengambil langkah strategis agar penyelenggaraan pemerintahan di Papua bisa terus berjalan. 

“Kami setuju kalau Pemerintah Pusat mengambil Langkah-langkah strategis guna penyelenggaraan pemerintahan di Papua kepada rakyat supaya dapat berjalan. Kami mendukung sekali, masyarakat Papua sangat membutuhkan pelayanan pemerintah” kata Yanto dalam keterangannya, Rabu (19/10/2022).

Baca juga: Kasus Gubernur Lukas Enembe, KPK Periksa Sekda Papua

Ia mengatakan atas kondisi tersebut, pemerintah dinilai perlu memberi solusi yakni menunjuk pejabat pengganti Gubernur Papua.

“Saat ini beliau (Lukas Enembe) sudah menjadi tersangka, yang kedua, beliau sedang sakit yang cukup berkepanjangan, saya kira Pemerintah Pusat sudah bisa mengambil langkah-langkah demi pelayanan pemerintah kepada publik,” usulnya.

Terkait perkara dugaan korupsi yang menyeret Lukas Enembe, Yanto mengatakan sejumlah rakyat adat Papua mendukung KPK menegakkan hukum dan mengungkap penyalahgunaan dana Otsus Papua. 

“Untuk saat ini saya boleh katakan seluruh komunitas masyarakat adat Papua mendukung penegakan hukum terhadap anak Papua, siapapun dia, yang terindikasi melakukan penyelewengan terhadap keuangan negara,” jelas Yanto. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini