News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

LSI: Mayoritas Publik Setuju Kepolisian Semestinya Tak Tembak Gas Air Mata Saat Tragedi Kanjuruhan

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan suporter Arema FC, Aremania membawa spanduk hingga keranda mayat saat berunjuk rasa di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, Kamis (20/10/2022). Mereka menuntut penegakan hukum yang adil, terbuka dan tak pandang bulu dalam kasus Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 133 korban jiwa. Massa melakukan long march mulai dari area Stadion Gajayana Kota Malang hingga berkumpul di depan area Balai Kota Malang atau di sekitar Alun-alun Tugu Malang. Mereka menggunakan pakaian dan atribut berwarna hitam. SURYA/PURWANTO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian besar publik menilai pihak kepolisian semestinya tidak menembakkan gas air mata saat Tragedi Kanjuruhan.

Hal itu terpotret berdasarkan hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI).

"Ada yang berpendapat bahwa semestinya Kepolisian tidak menembakkan gas air mata karena aksi supporter dan penonton tidak anarkis. Apakah Ibu/Bapak setuju dengan pendapat tersebut?" kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam paparan rilis secara daring, Kamis (20/10/2022).

"Mayoritas setuju Kepolisian semestinya tidak menembakkan gas air mata karena menilai aksi tidak anarkis, 58,9 persen," lanjutnya.

Sementara itu sebanyak 31,3 persen kurang atau tidam setuju. Sedangkan 9,8 persen tidak tahu atau tidak jawab.

Di sisi lain, survei juga menunjukkan mayoritas setuju Kepolisian semestinya tidak menembakkan gas air mata karena FIFA juga melarang keras penggunaannya.

Survei LSI ini dilakukan pada tanggal 6-10 Oktober 2022 dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 1.212 responden.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD merupakan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Baca juga: Survei LSI Klaim Kaum Muda Tidak Percaya Kepolisian Bisa Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

Adapun, margin of error yang diterapkan dalam survei ini sebesar ±2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini