Laporan Tribun-Video.com Fikri Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Suku Sakai kritisi terkait stigma masyarakat yang lebih memperhatikan satwa dibandingkan dengan masyarakat adat bahkan mengibaratkan mengapa hewan itu dimanusiakan sedangkan manusia dihewankan.
"Mengapa hewan itu dimanusiakan, manusia itu dihewankan, ketika manusia itu memperjuangkan hak-haknya mereka diserang, tetapi ketika hewan dilindungi, seperti halnya gajah. Ketika marga satwa terbunuh itu pemerintah cepat mengambil responsnya bahkan kalau salah mereka bisa menghukum masyarakat adat yang membunuh satwa langka," ucap Syafrin, selaku Monti Masyarakat Adat Suku Batin Beringin Sakai saat mengikuti Kongres Masyarakat Adat (KMAN) VI Papua di Stadion Barnabas Yaowe, Jayapura, Papua, Senin (24/10/2022).
Syafrin juga mengkritisi terkait eksistensi hutan yang kini mulai tergerus karena berdirinya industri.
"Kalau dulu hutan itu milik Tuhan Yang Maha Kuasa, kalau sekarang tuan-tuan yang berkuasa, ketika itu Tuhan yang berkuasa hutan itu masih murni dan bisa digarap oleh masyarakat adat.
Baca juga: Peserta KMAN VI Tiba di Kampung Tahima Soroma Kayo Pulo Disambut dengan Tarian Adat Iso Soro
Tapi setelah masuk korporasi dan kebijakan pemerintah mereka memporak-porandakan masyarakat adat, khususnya Suku Sakai.
"Padahal hutan ini menjadi kekayaan bagi Suku Sakai," imbuh Syafrin.
Syafrin juga mempertanyakan kenapa pemerintah merasa terusik dengan masyarakat adat, padahal menurutnya masyarakat adat tersebut memperjuangkan keutuhan alam dan ekologi hutan.
Syafrin juga menyinggung terkait perizinan industri yang menyebabkan kerusakan-kerusakan pada hutan.
Ia dengan tegas meminta kepada pemerintah pusat untuk menghentikan izin bagi industri yang membawa kerusakan hutan.
"Kami dengan pemerintah tolong lah diperhatikan, karena masyarakat adat ini juga aset negara, bukan hanya Sumber Daya Alam yang jadi aset negara. Ucap Syafrin.
Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI Papua digelar pada tanggal 24-30 Oktober 2022.
Pembukaan kongres digelar dengan pawai budaya yang diikuti oleh para peserta KMAN VI Papua.