News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perempuan Bersenjata Terobos Istana

Telusuri Aktor Lain, BNPT Dalami Motif Wanita Todongkan Pistol ke Paspampres di Istana

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang wanita menodongkan pistol ke Paspampres dan hendak terobos Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/10/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang wanita berpistol ditangkap usai mencoba menerobos Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2022).

Kini, pelaku sudah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif di Subdit Keamanan Negara Ditrekrimun Polda Metro Jaya.

Terkait kejadian tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sedang melakukan koordinasi dengan aparat keamanan untuk menghimpun data terkait adanya keterkaitan dengan jaringan terorisme.

“Kami BNPT sesuai tugas pokok dan fungsinya sedang melakukan koordinasi intensif dengan aparat penegak hukum untuk memastikan apakah pelaku bagian dari jaringan terorisme atau pelaku tunggal (lone wolf)," kata Direktur Pencegahan BNPT, R Ahmad Nurwakhid kepada wartawan.

Baca juga: Wanita Penerobos Istana Presiden Diduga Anggota Baru JAD: Kemungkinan Baru Tiga Bulan

Dalam penelusuran sementara yang dilakukan, profil pelaku adalah Siti Elina, memang memiliki pemahaman radikal serta pendukung salah satu ormas radikal, HTI, yang telah dibubarkan pemerintah.

Dia juga diketahui sering memposting propaganda khilafah melalui akun media sosialnya.

“Pendalaman terhadap profil dan motif pelaku terus dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat adanya keterkaitan dengan aktor-aktor yang lain," tegas Nurwakhid.

Baca juga: Wanita Pembawa Senpi Ditangkap Paspampres di Merdeka Utara, Ini Isi Tas yang Dibawa Pelaku

Lebih lanjut, Nurwakhid menegaskan kejadian teror yang melibatkan perempuan di Indonesia bukan peristiwa baru.

Peristiwa ini mengingatkan pada ancaman bom di Istana yang terlebih dahulu digagalkan aparat penegak hukum pada tahun 2016 silam.

Baca juga: Wanita Nekat Terobos Istana Bawa Senpi Browning Hi Power, Pistol yang Banyak Digunakan Militer

“Salah satu calon pengantin yang ingin melakukan aksi di Istana terlebih dahulu diamankan oleh Densus 88 yang juga pelakunya adalah perempuan, Dian Yuli Novi dan ada juga Zazkia Aini yang melakukan penyerangan ke Mabes Polri pada tahun 2021," terangnya.

Karena itulah, BNPT memang telah mewaspadai tingkat kerentanan perempuan untuk direkrut dan dijadikan pengantin oleh kelompok teroris.

Dalam jaringan teroris, perempuan tidak lagi menjadi aktor pendukung dan simpatisan, tetapi sudah diposisikan sebagai pelaku atau martir.

“Pemanfaatan perempuan dalam aksi terorisme memang trend baru khususnya yang dilakukan ISIS baik dilakukan dengan jaringan atau lone wolf yang tidak terikat komando dan jaringan," jelasnya.

Karena itulah, BNPT telah berupaya meminimalisir keterpaparan perempuan dalam jaringan dan aksi terorisme dengan cara melibatkan perempuan sebagai agen perdamaian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini