Moeldoko tidak menjelaskan lebih jauh mengenai identitas berbeda yang dimaksud. Hal itu kata dia akan dijelaskan oleh Kepolisian setelah pemeriksaan rampung.
Kata Moeldoko berdasarkan pemeriksaan sementara yang dilakukan Kepolisian perempuan bersenjata yang akan menerobos Istana Kepresidenan Jakarta di Jalan Medan Merdeka Utara, bertindak sendirian dan tidak teroganisasi. “Individu, sementara ini individu,” kata Moeldoko.
Perempuan tersebut kata Moeldoko membawa senjata rakitan tanpa proyektil. Untuk diketahui senjata tersebut sempat ditodongkan ke anggota Paspampres yang hendak menangkapnya.
“Tapi senjatanya memang senjata rakitan ya, itu ada selongsongnya tapi proyektilnya tidak ada, ini lagi didalami semuanya,” kata Moeldoko.
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan Densus 88 Antiteror Polri bakal turun tangan dalam kasus wanita yang menodongkan pistol ke Paspampres di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
"Nanti dari Kadensus 88 tengah melakukan pendalaman kepada tersangka yang tadi diamankan oleh petugas," kata Agus.
Agus mengatakan Densus 88 bakal mendalami motif dari apa yang dilakukan wanita tersebut. Lebih lanjut, Agus menjelaskan pengamanan aparat di sekitar Istana sudah baik.
"Artinya, kesigapan aparat melakukan pengamanan di sekitar Istana cukup baik," ujar Agus.
Baca juga: Telusuri Aktor Lain, BNPT Dalami Motif Wanita Todongkan Pistol ke Paspampres di Istana
Jokowi Kunker
Saat perempuan bercadar yang belakangan diketahui bernama Lina ingin melakukan penyerangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang dalam kunjungan kerja ke Kalimantan Timur.
Presiden akan menyerahkan bantuan tunai langsung (BTL) dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) di sejumlah lokasi di Kaltim. Selain itu Presiden juga akan meninjau proyek Ibu Kota Nusantar (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Meskipun Presiden sedang tidak ada di Istana, aksi perempuan membawa senjata di area ring 1 tersebut membahayakan. Terlebih perempuan tersebut sempat menodongkan pistol ke arah anggota Paspampres yang menghampirinya.
Komandan Paspampres Marsda TNI Wahju Hidajat Soedjatmiko mengatakan perempuan tersebut telah ditangkap anggotanya dan diserahkan kepada pihak kepolisian untuk penanganan lebih lanjut.“Sudah diserahkan,” katanya.
Wahju mengatakan perempuan tersebut kedapatan membawa senjata api jenis FN pada sekitar pukul 07.00 WIB. Ia meluruskan bahwa perempuan tersebut tidak ditangkap karena berupaya menerobos ke Istana Kepresidenan. Perempuan tersebut ditangkap Paspampres karena tingkah lakunya yang mencurigakan.
Baca juga: Densus 88 Turun Tangan soal Kasus Wanita Todongkan Pistol ke Paspampres di Depan Istana Merdeka