Bukan hanya itu, namun akan ada pula pembatasan beberapa kegiatan khususnya di semua jalur menuju lokasi pelaksanaan KTT G20.
Jalur-jalur tersebut antara lain; Hotel Apurva Kempinski, ITDC, Tol Bali Mandara, Garuda Wisnu Kencana hingga di kawasan penyemaian mangrove Kawasan Tahura.
Untuk bisa memastikan seluruh aturan tersebut berjalan sebagaimana mestinya, Wayan Koster bahkan secara khusus berpesan untuk seluruh Bupati dan Walikota setempat.
"Bupati Badung, Bupati Gianyar, Bupati Tabanan, dan Wali Kota Denpasar agar melakukan pengawasan di lapangan untuk memastikan pembatasan kegiatan masyarakat," imbuhnya.
Senada hal tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengimbau kepada seluruh masyarakat Bali agar bisa bersama-sama mendukung kelancaran penyelenggaraan KTT G20.
“Kami permaklumkan kepada warga yang tinggal atau beraktivitas di wilayah tersebut dan berharap kepada seluruh masyarakat Bali untuk bersama-sama mendukung kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan pertemuan Presidensi G-20 demi nama baik Indonesia, khususnya Bali,” katanya.
Sementara itu, Kapolresta Denpasar, Kombes Bambang Yugo Pamungkas menyatakan bahwa semua masyarakat Bali harus memiliki satu visi dan misi yang sama, yakni mendukung suksesnya G20.
Pasalnya jika perhelatan tersebut bisa berjalan dengan lancar, maka dampaknya juga akan membantu percepatan pertumbuhan ekonomi.
“Sebagai warga negara yang baik kita semua punya visi dan misi yang sama menyukseskan pelaksanaan KTT G20 yang memiliki pengaruh untuk bangsa Indonesia khususnya Bali yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi, setelah dilanda pandemi COVID-19 selama 2 tahun,” katanya dalam keterangan tertulis.(*)