Periode sebelumnya Kedeputian Sekjen AMAN berjumlah tiga, dirombak menjadi empat.
Urusan Sosial Budaya yang pada periode sebelumnya digabung dengan ekonomi dan dukungan pelayanan komunitas.
Terobosan itu pun dapat dikatakan efektif, karena pekerjaan tidak menumpuk.
"Jadi urusan sosial budaya dipisahkan secara mandiri untuk terpisah dari kedeputian tiga yaitu ekonomi dan dukungan pelayanan komunitas," kata Rukka Sombolinggi.
Tak hanya itu, terobosan lainnya yang dilakukan perempuan berdarah Toraja ini adalah, mendedikasikan sumber daya yang dimiliki AMAN ke Pengurus Daerah (PD) AMAN.
"Dalam lima tahun terakhir sumber daya yang kita punya kita dedikasikan untuk memperkuat PD," bebernya.
"Ini melanjutkan strategi yang sudah kita lakukan sebelumnya," timpalnya.
Menurutnya, pada 2012 lalu, AMAN telah mencanangkan satu program yang didedikasikan untuk memperkuat pengurus wilayah (PW).
Di 2017, AMAN kembali melakukan program yang sama tapi kali ini didekasikan untuk PD.
Baca juga: Sempat Diwarnai Ketegangan, Peserta Akhirnya Sepakat dengan Isi Maklumat Komisi C Poin 14 KMAN VI
"Itu diawali dengan mengaktifasi rencana strategi (Renstra) PD. Sebenarnya aturannya renstra tidak wajib tapi kita adakan untuk membangunkan PD."
"Saat itu kita bisa mengaktifkan kembali 29 PD yang melakukan renstra," sambungnya.
Saat ini jumlah staf di pengurus besar ekitar 60 orang yang terdiri dari 45 staf, 13 tenaga kontrak dan 2 tenaga relawan.
"Untuk saat ini pengurus wilayah berjumlah 21. Dan saat ini hanya tersisa 6 pengurus wilayah yang belum melakukan musyawarah kerja wilayah (Muskerwil) meskipun masa periodenya sudah lewat," ungkapnya.
Sedangkan untuk pengurus daerah saat ini berjumlah 114 PD AMAN.