Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adzan Romer mengaku mendengar Ferdy Sambo menelepon seseorang ketika berangkat dari rumah pribadi di Saguling menuju rumah dinas di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Romer yang saat itu merupakan ajudan Ferdy Sambo ikut berada di dalam mobil namun tidak mengetahui siapa yang ditelepon oleh Ferdy Sambo.
"Saya cuma dengar 'halo halo' saja. Bapak pakai airpods, saya tidak dengar," kata Romer saat menjadi saksi di persidangan terdakwa Bharada Richard Eliezer, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022).
"(Telepon) saat melewati gerbang antara Saguling dengan Duren Tiga ada dengar 'halo halo," sambungnya.
Baca juga: Ajudan Ferdy Sambo Diduga Dipasangi Alat Perekam Suara di Tubuhnya Saat Diperiksa Penyidik
Romer menambahkan saat itu dirinya mendapat arahan untuk mengawal kegiatan Ferdy Sambo untuk bermain bulu tangkis di Sawangan, Kota Depok.
Namun, Sambo meminta berhenti di rumah dinasnya.
"Bapak minta berhenti, 'Berhenti di sini', kata Bapak. Tidak dijelaskan mau ngapain, terus saya turun, saya turun duluan membukakan pintu. Tapi tidak langsung turun, sempat jalan lagi ditinggal mobil itu sekitar 10 meter. Saya tunggu Bapak buka pintu dari dalam dulu baru saya buka," ucapnya.
Saat itu, Romer mengatakan sudah melihat Ferdy Sambo sudah memakai sarung tangan hitam saat turun dari mobil.
Tidak lama berjalan, Ferdy Sambo menjatuhkan senjata api yang dia bawa hingga menolak untuk diambilkan oleh ajudan yang lain.
"Setelah turun (dari mobil) sekitar selangkah dua langkah senjata (Ferdy Sambo) jatuh. Saya sebagai ADC mau ambil senjata, pas saya mau ambil sudah keduluan," ungkapnya.
"Pakai sarung tangan warna hitam," ucapnya.
Ferdy Sambo lalu masuk ke dalam rumah.
Romer mengaku tetap berada di luar rumah dinas Ferdy Sambo.