Tak lama kemudian, Romer mengaku mendengar suara tembakan.
Romer mengaku mendengar lima kali suara tembakan senjata api.
"Saya dengar tiga kali, dor, dor, dor. Saya reflek ambil senjata lari ke depan, saya teriak tapi tidak apa-apa. Sudah saya kokang senjata saya. Saya analisa tidak ada apa-apa. Baru setelah itu ada suara tembakan lagi, cepat saja, tidak terlalu lama," ucap Romer.
"Lima kali ada (suara tembakan)," tambahnya.
Saat itu, Minggu (7/8/2022), Ferdy Sambo yang saat itu masih menjabat Kadiv Propam Polri diduga menembak Brigadir J hingga tewas di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kawasan Duren Tiga Jakarta Selatan sekitar pukul 17.00 WIB.
Kembali Telepon Sosok Misterius Setelah Brigadir J Tewas
Eks Kanit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri, AKBP Ari Cahya Nugraha alias Acay mengungkap jika Ferdy Sambo sempat menelepon sosok misterius di bawah pohon.
Hal itu saat Acay menjadi saksi dalam sidang perkara penghalangan penyidikan atau obstruction of justice atas terdakwa Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).
Saat itu Acay dipanggil ke rumah dina Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan dan melihat jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas ditembak.
Setelah keluar, Acay melihat sejumlah anggota Provos Polri hingga ajudan.
Sampai di garasi rumah, Acay melihat dari kejauhan Ferdy Sambo tengah menelepon seseorang.
"Saya di garasi saya melihat pak FS menelpon di bawah pohon, jadi ada taman. dia menelpon disitu cukup lama," kata Acay
Meski begitu, Acay tidak mengetahui siapa orang yang ditelepon oleh eks Kadiv Propam Polri tersebut.
"Saya tidak tau menelpon siapa," ucap Acay.
Selanjutnya, datang mobil ambulans ke rumah dinas tersebut untuk mengangkut jenazah Brigadir J.