News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gangguan Ginjal Akut

Jubir Kemenkes Sebut Angka Kematian dari Penyakit Gangguan Ginjal Akut Menurun

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas merapikan obat sirop di etalase salah satu apotek di kawasan Bungur, Jakarta Selatan, Jumat (21/10/2022). Sebagai bentuk kewaspadaan terhadap kasus gangguan ginjal akut misterius yang menyerang anak di Indonesia, Pemerintah melarang sementara penjualan obat sirup serta mengembalikan lima produk yang sudah terindikasi berbahaya sesuai temuan BPOM kepada distributor. TRIBUNNEWS/JEPRIMA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Muhammad Syahril menyebutkan, sejak diterapkan aturan larangan penggunaan pemakaian obat cair sementara, angka kematian menurun. 

"Semenjak saat itu, kasus tidak terlalu banyak, dan angka kematian menurun," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Selasa (1/11/2022). 

Menurut Syahril, hal ini pun didukung setelah Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM) merilis obat cair mana saya yang aman dipakai. 

Hal ini diikuti oleh Surat Edaran yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan RI tentang adanya 198 jenis obat yang aman digunakan, sesuai dengan penemuan dan rekomendasi BPOM.

Baca juga: Update Kasus Gangguan Ginjal Akut, Kemenkes: Total ada 304 Kasus, 159 Pasien di Antaranya Meninggal 

Lebih lanjut, Syahril menjelaskan kembali jika kasus ini menaik di akhir Agustus 2022. 

"Kemudian berproses, hingga menyingkirkan sebagian penyebab gangguan ginjal akut. Kita merucut pada satu dugaan yaitu bahan yang ada dalam obat-obat sirup yang diminum anak-anak," paparnya lagi. 

Di sisi lain, ia menyebutkan pemerintah telah mendatangkan obat penawar yang berasal dari Singapura, Australia dan Jepang dengan jumlah total 246 vial. 

Serta, sudah dibagikan ke 17 rumah sakit di Indonesia yang saat ini sedang merawat pasein gagal ginjal akut. 

"Dan kita masih punya stok 100 apa bila pasien dirawat membutuhkan antidotum tersebut," pungkasnya. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini