News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Komisi VI DPR RI Dukung Erick Thohir Gabungkan 103 Hotel Milik BUMN ke dalam InJourney

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi VIII DPR Rudi Hartono Bangun.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, berencana mengonsolidasikan atau menggabungkan 103 hotel yang dimiliki perusahaan pelat merah. 

Hal itu dilakukan Erick mengingat banyak BUMN yang membangun hotel padahal di luar tugas atau tupoksinya.

Konsolidasi ratusan hotel tersebut bakal dilakukan Erick dengan menyatukannya di bawah Holding BUMN Pariwisata dan Aviasi atau PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) alias InJourney.

Anggota Komisi VI DPR Rudi Hartono Bangun mendukung langkah Erick Thohir terus adanya Holding BUMN.

Pasalnya holding BUMN ini dinilai sangat bermanfaat dalam kemajuan serta kinerja perusahaan plat merah di Indonesia ini. 

"BUMN harus bisa menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan menjadi triger bagi kebangkitan ekonomi masyarakat. Bisa dikatakan Holding BUMN yang dibentuk saat kepemimpinan pak Erick ini jadi salah satu motor penggerak ekonomi kita. Apalagi kita habis kena Covid-19. Nah yang saya lihat dengan adanya Holding BUMN, para perusahaan plat merah itu makin meningkat kinerjanya," kata Rudi dalam keterangannya, Rabu (2/11/2022).

Baca juga: BUMN Pupuk Ini Manfaatkan QRIS untuk Himpun Dana Zakat, Infak dan Sedekah

Lebih lanjut, Rudi menjelaskan, dengan hadirnya holding BUMN, efisiensi dan peningkatan kinerja BUMN terlihat secara signifikan. 

Apalagi peningkatan laba BUMN secara berkelanjutan dalam tiga tahun terakhir menunjukkan pembentukan holding yang dilakukan Kementerian BUMN sudah on the track.

"Holding BUMN itu menjadi solusi jangka panjang kemajuan perusahaan negara kita, dengan digabungkan maka birokrasi berbelit yang selama ini terjadi bisa hilang dan membuat laba atau deviden yang didapatkan lebih sehat," ujar Politikus NasDem ini.

"Bisa dilihat berdasarkan data dari Kementerian BUMN, pada tahun 2020, BUMN menghasilkan laba sebesar Rp13 triliun. Jumlah tersebut meningkat signifikan menjadi Rp124,5 triliun pada tahun 2021 lalu. Dan ditargetkan tahun 2022 ini meningkat menjadi Rp 144 triliun," lanjutnya.

Karenanya, Legislator Dapil Sumut III ini pun berharap, holding BUMN kedepan dapat terus melakukan program-program yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia. 

Pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dicapai melalui fokus kepada driver pertumbuhan domestik, termasuk mendorong UMKM untuk bangkit dan terus menciptakan lapangan kerja.

Lebih lanjut, Legislator Dapil Sumut II ini juga meminta holding BUMN diperkuat agar memiliki cakupan yang luas. 

Karena Holding BUMN juga menjadikan BUMN bekerja lebih padu, dan tidak lagi bekerja secara sektoral dalam membangun atau membangkitkan perekonomian di Tanah Air.

"Dengan melakukan berbagai kerja sama tersebut, maka BUMN tidak lagi bersaing dalam memberikan pelayanan tetapi saling melengkapi. Jangkauan pelayanan terhadap masyarakat juga akan semakin luas," ucap Rudi.

Baginya, transformasi BUMN yang salah satunya dengan pembentukan holding dapat meningkatkan akuntabilitas perusahaan, profesionalisme, meminimalisir intervensi politik, peningkatan kinerja dan produktivitas serta daya saing perusahaan baik dalam pasar domestik maupun internasional.

“Hal itu bisa menjadikan BUMN Indonesia lebih kompetitif dan berkelas dunia dan siap menghadapi situasi yang berubah dan ketidakpastian. Dari sinilah harapan Holding BUMN dapat menciptakan BUMN yang kuat dan terus menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi nasional,” pungkas Rudi.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini