News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Tak Ucapkan Maaf, Suara Kuat Ma'ruf Bergetar Saat Sampaikan Dukacita di Hadapan Orangtua Brigadir J

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ART sekaligus sopir Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf menangis dan suaranya bergetar saat mengucapkan dukacita di hadapan kedua orangtua Brigadir J, Rosti Simanjuntak dan Samuel Hutabarat.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sopir pribadi Ferdy Sambo, Kuat Maruf menangis saat mengucapkan dukacita di hadapan kedua orangtua Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Rosti Simanjuntak dan Samuel Hutabarat.

Peristiwa terjadi di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (2/11/2022), dimana Kuat Maruf duduk sebagai terdakwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

"Saya turut berdukacita atas meninggalnya almarhum Yosua dan semoga almarhum Yosua diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ucap Kuat Maruf di hadapan orangtua Brigadir J yang duduk sebagai saksi dalam persidangan.

Kuat Maruf pun sempat terbata-bata dan mengusap matanya yang mulai mengeluarkan air mata.

Suara Kuat kemudian terdengar bergetar.

Baca juga: Pengacara Sebut Kuat Maruf ART Merangkap Sopir Ferdy Sambo

Ia tampak terus menunduk, tidak menatap langsung ayah dan ibu Brigadir J yang ada di ruang sidang.

"Serta keluarga besar diberi ketabahan," kata dia.

Kuat mengaku jika ia tak memiliki niat sebagaimana dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) terhadap dirinya. "

Biar proses pengadilan yang menentukan salah atau tidaknya saya, karena demi Allah saya tidak ada niat apa yang seperti didakwakan kepada saya," ungkap Kuat.

Laain halnya dengan Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR yang juga duduk sebagai terdakwa seperti Kuat Maruf.

Baca juga: Bantah Ucapan Susi, Kuasa Hukum Tegaskan Kuat Maruf Tak Punya Masalah dengan Brigadir Yosua

Bripka Ricky Rizal dalam sidang menyampaikan turut berdukacita sekaligus meminta maaf atas tewasnya Brigadir J.

Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak (kiri) dan sopir pribadi Ferdy Sambo, Kuat Maruf (kanan) (Kloase Tribunnews.com)

"Saya ingin menyampaikan turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Abang saya Brigadir Nofriyansah Yosua Hutabarat. Semoga almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, kepada keluarga diberikan kekuatan dan kesabaran," kata Ricky.

Ricky pun menyampaikan permohonan maaf.

Baca juga: Ayah Brigadir J kepada Ricky Rizal dan Kuat Maruf: Tolong ke Sini, Biar Saya Lihat Bola Matamu!

"Saya juga berharap kepada Ibu Rosti Simanjuntak dan Bapak Samuel Hutabarat serta keluarga besar almarhum Yosua untuk dapat memberikan maaf atas kebodohan dan ketidaktahuan saya pada saat terjadi situasi saat itu," ujarnya.

Minta Maaf Bukan Hanya di Bibir

Sementara itu, Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak meminta Kuat Ma'ruf untuk meminta maaf dengan ikhlas atas kasus kematian anaknya.

Dia menyebut Kuat jangan seperti dua majikannya yakni Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang mengungkapkan permintaan maaf hanya di bibir saja.

"Jadi permintaan maaf itu jangan hanya di bibir seperti FS dan Putri. berikan itu dari hati nurani yang sangat dalam," kata Rosti.

Rosti merasa permintaan maaf para pelaku sudah telat karena sudah hampir lima bulan anaknya meninggal dunia karena dibunuh.

"Kebohongan-kebohongan di sini dia minta maaf sesudah anakku hampir 5 bulan tewas di tangan kalian semua. Sungguh luar biasa kalian sebagai manusia yang memiliki hati nurani," ucapnya.

Lebih lanjut, Rosti juga menuding Kuat Maruf yang menginginkan anaknya tersebut tewas.

"Kalau maaf di bibir gampang 1.000 kali bisa disebutkan dalam setiap menit. Tapi buktikan kata maafmu itu, terlebih di hadapan Tuhan. Kalau anaku yang kalian inginkan kematiannya sudah berakhir," ucapnya.

Bantah Cekcok

Kuasa hukum terdakwa Kuat Maruf, Irwan Irawan membantah kalau kliennya pernah terlibat cekcok dengan Brigadir J, termasuk saat di Magelang.

Hal itu diutarakan oleh Irwan merespon pernyataan asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Susi yang menyebut kalau Kuat dan Yosua sempat bersitegang saat Putri Candrawathi ditemukan terjatuh.

"Enggak pernah sama sekali (ada cekcok dengan Yosua, red)," ujar Irwan.

Bahkan kata Irwan, perjalanan kliennya bersama Putri Candrawathi dan Yosua dari Magelang ke Jakarta pada 8 Juli 2022 tidak ada sesuatu yang terjadi.

Tak hanya itu, kata Irwan, saat tiba di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling III sebelum ke rumah dinas di Komplek Polri Duren Tiga keduanya juga sempat mengobrol.

"Malah perjalanan dari Magelang ke Jakarta enggak pernah juga ada sesuatu yang terjadi," ucap Irwan.

"Sampai di Saguling juga sempat ngobrol. Sempat komunikasi di depan rumah Saguling sebelum ke Duren Tiga. Jadi gak ada masalah," tukasnya. (Tribun Network/abd/riz/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini