TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) periode 2006 hingga 2009, Ari Soemarno meninggal dunia pada Minggu (13/11/2022).
Adik kandung Ari, Ongky Soemarno menjelaskan penyebab kematian kakaknya yakni gagal jantung.
"Kakak saya (Ari Soemarno) meninggal tadi pagi sekitar jam 10 karena gagal jantung."
"Tiba-tiba tekanan darahnya turun dan jantungnya gagal," ucap Ongky saat ditemui di kediaman rumah duka yang terletak di Jakarta Selatan, Minggu (13/11/2022).
Di mata Ongky, Ari Soemarno merupakan sosok yang sangat berprinsip dan berpegang teguh terhadap hal yang telah ia pilih.
Baca juga: Karangan Bunga Presiden Jokowi Hiasi Rumah Duka Mantan Direktur Utama Pertamina Ari Soemarno
Ari juga tidak pernah takut mengutarakan apa isi hatinya, meskipun dalam keadaan yang tertekan.
"Dia sangat berprinsip. Maka dari itu beliau tidak pernah takut untuk mengutarakan isi hatinya dan tekanannya," papar Ongky.
Baca juga: Pertamina: Ari Soemarno Sosok Sangat Berdedikasi dan Bawa Program Transformasi
Kepergian Ari Soemarno juga memberikan duka yang sangat mendalam.
Menurut Ongky, keluarga besar telah merasa kehilangan seorang sosok Ayah.
"Meskipun anak-anaknya sudah besar dan berkeluarga, mereka ini tetap merasa kehilangan sosok Ayah yang begitu membina mereka dan mendukung mereka dari usia dini," ucap Ongky.
Baca juga: Mantan Bos Pertamina Ari Soemarno Meninggal Dunia, Ini Profilnya Singkatnya
Hadir pula Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK).
Saat melayat ke rumah duka almarhum Ari Soemarno, JK mengenang mendiang sebagai sosok yang sukses dalam membangun bisnis Pertamina saat menduduki kursi nomor satu di Perseroan.
Baca juga: JK: Ari Soemarno Berhasil Membina Pertamina dan Konversi Minyak Tanah ke Gas
"Saya sampaikan duta cita mendalam atas berpulangnya ke rahmatullah Bapak Ari Soemarno. Beliau ini kita ketahui semua bekas dirut Pertamina, berjasa mengabdi kepada negara, dan berhasil membina Pertamina pada zamannya," ujarnya.
Selain itu, JK mengenang Ari Soemarno sebagai penanggung jawab dalam konversi minyak tanah ke gas.
"Saya terkenang waktu kita konversi minyak tanah ke gas, dia yang bertanggung jawab (dalam konversi minyak tanah ke gas)" pungkasnya.(Tribunnews.com/Bambang Ismoyo)