News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ganjar Pranowo Sebut Kolaborasi Jadi Kunci Hadapi Ancaman Resesi Global 2023

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memberikan pembekalan pada acara Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Universitas Nasional (UNAS) Jakarta yang diselenggarakan di Plenary Hall JCC, Senayan, Jakarta Pusat.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan hal terpenting dalam mempraktikkan sebuah ilmu adalah dengan melakukan kolaborasi untuk menghadapi ancaman resesi global 2023.

Hal itu disampaikan Ganjar saat memberikan pembekalan pada acara Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Universitas Nasional (UNAS) Jakarta yang diselenggarakan di Plenary Hall JCC, Senayan, Jakarta Pusat.

"Seluruh ilmu yang didapat di Kampus UNAS, saatnya untuk dipraktikkan. Tapi ingat, dunia sudah berubah maka saya ingatkan polanya tidak lagi kompetisi tetapi kolaborasi, maka bakat atau talenta menjadi penting," kata Ganjar, Kamis (17/11/2022).

Di hadapan 1.300 wisudawan dan wisudawati UNAS tahun ajaran 2021/2022, Ganjar menambahkan meski Indonesia tergolong negara yang mampu bertahan di tengah ketidakstabilan ekonomi dunia akibat perang.

Baca juga: Ekonom: KTT G20 Bali Tak Akan Sanggup Redam Resesi, Isi Komunike Berpihak ke Barat

Namun, perubahan geopolitik yang begitu cepat dapat menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia.

Terlebih, mata seluruh penduduk dunia saat ini sedang tertuju ke Indonesia yang menjadi tuan rumah KTT G20.

Ganjar menyebut, kesempatan itu harus mampu dimanfaatkan seoptimal mungkin, salah satunya dengan menunjukkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berkompetitif.

Baca juga: Belanja Produk UMKM Bisa Tangkal Resesi, Bagaimana Bisa? Ini Penjelasan Pakar!

"Saya kira dalam menyongsong situasi yang tidak mudah, maka penting membangun kemandirian. Dunia sedang tidak baik-baik saja dan kita harus antisipasi. Ilmu yang biasa-biasa saja tidak akan cukup, maka agar menjadi luar biasa harus berkolaborasi, pendekatannya multi disiplin," jelas Ganjar.

Peran institusi pendidikan, lanjut Ganjar, menjadi sangat penting untuk melahirkan kalangan intelektual.

Sebab, institusi pendidikan sangat berperan dalam menentukan sikap dan karakter anak bangsa ke depannya.

Ia menambahkan, pemerintah sebagai pemangku kebijakan juga terus berupaya mendukung langkah-langkah seluruh pihak, termasuk pelajar dan mahasiswa agar mampu berdikari di banyak sektor kebangsaan dan kenegaraan.

Baca juga: Perkuat Ketahanan Pangan Daerah, Ganjar Kenalkan Olahan Tepung Mocaf dari Singkong

Selain itu, konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang digulirkan pemerintah juga harus diterapkan menjadi lebih fleksibel, adaptif dan dapat menyatu dengan perkembangan zaman untuk menuju Indonesia Emas 2045.

"Menuju 2045 menurut saya konsep Merdeka Belajar harus dipraktikkan, kurikulum lebih lincah, adaptif, metodenya harus baru dan praktik juga harus lebih banyak," ucapnya.

"Perguruan tinggi harus bagaimana? Beri saja penugasan sektor, sub sektor. Mereka juga tidak bisa sendiri maka pemerintah memberikan stimulus, kolaborasinya dengan dunia usaha. Maka berdikari dalam bidang ekonomi bisa dilaksanakan dari kontribusi perguruan tinggi," jelas Ganjar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini