Gedung ini mengadopsi konsep green building yang memanfaatkan energi alam, seperti pencahayaan dan angin.
Jadi, Gedung PYCH ini pada siang hari tidak memerlukan lampu.
Demikian pula gedung asrama, tanpa penerangan lampu tetap terang di semua sisi karena banyak kaca dan lubang ventilasi.
Di sisi lain, desain arsitektur atap gedung utamanya terinspirasi dari rumah adat masyarakat Kota Jayapura dan Wamena, yakni atap Honai dan atap Kariwari.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Corneles Sagrim, mengatakan, gedung PYCH sedang dalam tahap akhir.
"Sampai hari ini pembangunan telah mencapai 99,68 persen. Fasilitas di gedung utama ada tempat misalnya untuk pembelajaran, pameran, perpustanaan co-working space, cafe, bisnis kecil-kecilan, perpustakaan, ada kantor, pantri dan sebagainya," kata Sagrim di lokasi yang sama.
Sagrim menyatakan gedung ini telah siap diresmikan oleh Presiden Jokowi bulan Desember 2022 atau paling lambat bulan Januari 2023.
Groundbreaking gedung PYCH ini dilakukan oleh Presiden Jokowi pada Oktober 2021 lalu. Kepala BIN Budi Gunawan turut memberikan sambutan saat groundbreaking tersebut.
Dibangun di atas lahan seluas 15 ribu meter persegi, PYCH memiliki luas bangunan utama sebesar 3.520 meter persegi dan bangunan penunjang 1.812 meter persegi. Gedung ini memiliki lahan parkir berkapasitas 53 mobil, 154 motor, dan lanskap.
Untuk Kesejahteraan Masyarakat Papua
PMI sendiri adalah sebuah organisasi yang dibina BIN untuk membawa semangat baru bagi anak-anak muda di Tanah Papua.
Lewat PMI, diharapkan generasi muda Papua dapat mengimplementasikan potensi dan ide kreatif mereka dalam rangka mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat di Bumi Cendrawasih.
Terwujudnya kesejahteraan masyarakat di Tanah Papua ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.