News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Berpusat di Cianjur

Data Terbaru Korban Gempa Cianjur: 151 Orang Masih Hilang, 268 Meninggal, 58.362 Warga Mengungsi

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban luka akibat gempa bumi dirawat di halaman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Data terakhir dampak gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo yang berpusat di kawasan Kabupaten Cianjur mengakibatkan meninggal dunia sebanyak 268 jiwa, 1.083 luka berat dan ringan, 22.198 bangunan rusak dan sekitar 58.362 jiwa mengungsi. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR -  Korban gempa Cianjur terus bertambah.

Hari kedua pasca-gempa, Selasa (22/11/2022) malam, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa berkekuatan M 5,6 itu bertambah menjadi 268 orang.

Korban diperkirakan masih terus bertambah sebab  sejumlah orang dikabarkan masih hilang dan ada yang tertimbun bangunan yang runtuh.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru dampak gempa Cianjur per Selasa (22/11/2022) pukul 17.00 WIB.

Dari jumlah 268 korban meninggal dunia, sebanyak 122 korban sudah berhasil diidentifikasi.

"Korban jiwa meninggal dunia ada 268. Dari 268 yang sudah teridentifikasi siapa-siapanya sebanyak 122 jenazah," ujar Kepala BNPB Letjen Suharyanto dalam konferensi pers kemarin sore.

Baca juga: Belum Tersentuh Bantuan, Pengungsi Gempa di Cianjur Makan Nasi dengan Kerupuk dan Tempe

Suharyanto mengataian jumlah korban hilang akibat gempa Cianjur mencapai 151 orang.

Hingga kini, BNPB dan sejumlah pihak terkait masih terus melakukan pencarian korban hilang.

"Apakah 151 orang ini bagian yang belum teridentifikasi, nanti kami dalami lebih lanjut," kata Suharyanto.

Sementara korban luka-luka mencapai 1.083 orang dan 58.362 warga terpaksa harus mengungsi akibat gempa.

Untuk kerugian material, lanjut Suharyanto, sebanyak 22.198 rumah dinyatakan rusak.

Hampir sebagian besar di antaranya dalam kondisi rusak berat.

Berikut rincian kerugian material akibat gempa Cianjur sesuai data yang dirilis BNPB per Selasa (22/11/2022) pukul 17.00 WIB:

- Rusak ringan: 6.570 rumah

- Rusak sedang: 2.071 rumah

- Rusak berat: 12.641 rumah

"Sisanya masih terus kami lakukan pendataan," kata Suharyanto.

Suharyanto mengatakan ada 12 kecamatan di Kabupaten Cianjur yang terdampak gempa yakni :

- Kecamatan Cianjur

- Kecamatan Karang Tengah

- Kecamatan Warung Kondang

- Kecamatan Gekbrong

- Kecamatan Cugenang

- Kecamatan Cilaku

- Kecamatan Cibeber

- Kecamatan Sukaresmi

- Kecamatan Bojong Picung

- Kecamatan Cikalong Kulon

- Kecamatan Sukaluyu

- Kecamatan Pacet

"Dari 12 kecamatan ini, masing-masing sudah berdiri tempat pengungsian," kata jenderal bintang tiga ini.

BMKG Catat 145 Kali Gempa Susulan di Cianjur

Dalam konferensi pers tersebut, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan, sebanyak 145 kali gempa susulan terjadi di Cianjur, Jabar hingga Selasa (22/11/2022) pukul 17.00 WIB.

Setelah gempa mangnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022) kemarin, hingga kini masih terjadi gempa susulan.

Namun, kata Dwikorita, gempa susulan tersebut dinilai semakin melemah.

"Kondisi kegempaan saat ini semakin melemah, meskipun pada data termonitor pukul 17.00 WIB gempa susulan sebanyak 145 kali," ucap Dwikorita.

Meski begitu, Kepala BMKG mengimbau warga untuk tidak terlalu khawatir terhadap gempa susulan tersebut.

"Tidak perlu dicemaskan, karena gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan."

"Ada beberapa yang dirasakan, yang paling besar gempa susulan magnitudo 4,2 yang paling kecil magnitudo 1,2," jelasnya.

Sebagai informasi, gempa magnitudo 5,6 yang berpusat di Cianjur, Jawa Barat terjadi pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.

BMKG menyatakan, gempa di Cianjur berada di kedalaman 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dan tidak berpotensi tsunami.

Gempa tak hanya dirasakan di wilayah Cianjur, tetapi juga terasa hingga daerah Jabodetabek dan Bandung.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Suci Bangun DS/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini