Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia yang sebelumnya ditunda yakni Musra Ke-II di Makassar dan Musra Ke-VII Banten, telah diumumkan.
Hasilnya, mulai mengerucut nama-nama yang kerap diusulkan gabungan relawan Joko Widodo (Jokowi) baik sebagai calon presiden (Capres) maupun calon wakil presiden (Cawapres).
Untuk capres, tiga besarnya adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Untuk Cawapres, Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid konsisten selalu berada di posisi lima besar Musra.
Di Musra Makassar, Arsjad berada di peringkat 4 dengan 13,61 persen suara. Sementara, di Musra Banten Arsjad tembus ke posisi 2 dengan 15,35 persen suara.
Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia Andi Gani Nena Wea menilai, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid merupakan kuda hitam di sepanjang gelaran Musra.
"Arsjad Rasjid nama yang selalu konsisten muncul di posisi lima besar teratas di Musra. Bahkan, di Musra Banten Arsjad melejit ke posisi 2," kata Andi Gani di Jakarta, Rabu (23/11/2022).
Figur Arsjad Rasjid memang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat, terlebih lagi saat dia menakhodai Kadin Indonesia.
Kiprahnya sebagai salah satu pengusaha terkemuka di Indonesia sudah banyak membantu perkembangan dan kemajuan perekonomian.
Dalam kesempatan tersebut, Andi Gani juga memastikan, yang melakukan e-voting dalam Musra adalah relawan dan masyarakat yang datang ke arena saja.
"Yang dari luar, IP-nya kelihatan. Pasti langsung dicancel oleh sistem dan tim," kata Andi Gani menjawab kecurigaan mobilisasi dari tokoh tertentu.
Baca juga: Projo Tegaskan Gelaran Musra Bukan Demi Endorse Satu Nama, Tapi Wadah Aspirasi Masyarakat Lokal
Andi Gani menambahkan, pada Minggu (27/11/2022) nanti, selanjutnya Musra bakal di gelar di Hong Kong dengan dihadiri oleh 3 ribu orang.
"Sebagai forum demokrasi terbuka sangat diminati masyarakat Indonesia bukan hanya di Tanah Air, ada juga dari luar negeri, yang pasti Hong Kong," jelasnya.