Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan 5,8 magnitudo mengakibatkan korban jiwa berjatuhan disertai bangunan runtuh serentak terjadi pada pukul 13.21 WIB, Senin (21/11/2022) lalu.
Terkait itu, PT Smartec Teknologi Indonesia menggelar kegiatan melalui Program BantuSaku #BisaBantu yang dikemas sebagai bagian dari Corporate Social Responsbility (CSR).
Direktur PT Smartec Teknologi Indonesia, Arnoldyth Rodes Medo mengatakan program ini dalam bentuk memberikan bantuan berupa donasi kebutuhan pokok serta obat-obatan kepada korban terdampak gempa.
Pihaknya bekerja sama langsung dengan organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
“Untuk korban yang masih mengungsi, kami telah salurkan bantuan berupa kebutuhan pokok dan obat-obatan serta perlengkapan balita untuk sedikit meringankan beban yang dialami saudara kita yang terdampak bencana ini,” kata Arnoldyth dalam keterangan yang diterima, Rabu (23/11/2022).
Lanjut dia, bantuan secara langsung ini diserahkan ke Posko PMI Kota Cianjur pada tanggal 22 November 2022 sekitar pukul 23.00 WIB, mengingat akses jalan menuju lokasi masih terbatas akibat tertutup longsor.
“Semoga Program #BisaBantu dari PT Smartec Teknologi Indonesia dapat menginspirasi pihak-pihak lainnya untuk dapat tetap terus saling membantu masyarakat sekitar yang juga membutuhkan dan harapannya juga agar kita semua tetap waspada terhadap bencana-bencana susulan yang dapat terjadi kapan pun dan di mana pun,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan korban jiwa gempa bumi di Cianjur mencapai 271 orang, berdasarkan data Rabu (23/11/2022).
BNPB belum bisa memastikan apakah data korban pada hari ini termasuk jenazah yang sudah dikebumikan oleh masing-masing keluarga korban.
Namun Suharyanto memastikan data 271 jenazah sudah teridentifikasi BNPB.
"Kemungkinan korban meninggal yang 271, ini kami akan telusuri apakah yang sudah dimakamkan oleh keluarga ada tambahan apa tidak. Kami belum bisa memastikan yang dimakamkan oleh keluarga ini sudah masuk data yang 271 atau belum, karena bisa saja miss. Jenazah yang ada langsung dimakamkan oleh keluarga tanpa dilaporkan ke Puskesmas atau Rumah Sakit," kaya Suharyanto pada konferensi pers, Rabu.
Pencarian hari ini melibatkan 6000 personel gabungan yang terdiri dari BNPB, BPBD, TNI polri dan relawan.
Kepala BNPB mengatakan pada pencarian hari ini personel gabungan menemukan 4 korban jiwa di Kecamatan Cugenang, dimana 3 meninggal dunia dan 1 selamat.
"Korban selamat anak laki-laki bernama Azka (6) yang ditemukan di sebelah neneknya yang sudah meninggal dunia," ujarnya.
Baca juga: Bau-bauan Jadi Petunjuk, Ini yang Ditemukan Relawan Evakuasi Angkot Bawa 10 Santri Tertimbun Longsor
Suharyanto mengatakan korban hilang mencapai 40 orang, 39 diantaranya berada di Kecamatan Cugenang dan 1 di Warung Kondang.
Terkait data, BNPB akan kembali memastikan jumlah korban jiwa diluar jumlah korban jiwa yang terdata hari ini.
"Jadi yang 271 ini yang sudah di konfirmasi lewat Puskesmas dan Rumah Sakit di seluruh Kabupaten Cianjur. Kami mohon waktu. Besok pagi kami akan kumpulkan seluruh Kepala desa untuk mendata kembali apakah yang sudah dimakamkan sudah didata by name by address," ujarnya.