Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seusai meninjau lokasi gempa Cianjur, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendatangi RSUD Sayang Cianjur, pada Kamis, (24/11/2022).
Kedatangan Presiden ke RSUD Sayang untuk memastikan perawatan para korban gempa dilakukan dengan baik.
“Kemudian tadi ke sini untuk memastikan perawatan yang sakit itu betul-betul tertangani dengan baik,” kata Presiden.
Jokowi mengatakan saat ini terdapat 24 korban yang masih dirawat di RSUD Sayang. Jumlah tersebut berkurang dari sebelumnya sebanyak 741 pasien.
“Yang lain sudah sebagian dipulangkan sebagian dirujuk ke Bandung atau Jakarta bagi kasus-kasus berat. Ke Sukabumi itu yang kasus-kasus berat. Saya rasa saya melihat penanganan di sini baik yang berat dirujuk juga baik kemudian yang sudah sembuh juga diperbolehkan untuk pulang,” kata Presiden.
Sebelumnya pencarian korban terus diupayakan oleh tim gabungan yang terlibat penanganan bencana gempa Cianjur M5.6, sejak terjadi gempa Senin (21/11) lalu.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan adanya penambahan korban jiwa yang telah ditemukan.
"Per hari ini, 271 jenazah sudah teridentifikasi. Pencarian dan evakuasi gabungan dari tim SAR, BNPB, BPBD, TNI/POLRI dan relawan lebih dari 1.000 personil. Hasilnya menemukan empat orang, tiga meninggal dunia di Cugenang dan satu selamat. Masih ada korban hilang 40 orang," ujar Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Kembali Tinjau Korban Gempa Cianjur, Jokowi Ingin Pastikan Bantuan Terdistribusi
Data tersebut kata Suharyanto berasal dari Puskesmas dan Rumah Sakit di Cianjur. Sedang ditelusuri apakah jumlah korban teraebut termasuk yang sudah dimakamkan atau belum.
"Pencarian dan evakuasi dilaksanakan secara terus menerus, meski hujan tim tanpa kenal lelah terus melakukan pencarian," kata Suharyanto.
Pendataan sementara, korban luka tercatat 2.043 orang dan mengungsi 61.908 orang, sedangkan kerugian materil sebanyak 56.320 rumah alami kerusakan dengan rincian rusak berat 22.241 unit rumah, rusak sedang 11.641 unit rumah dan rusak ringan 22.090 unit rumah.
Fasilitas umum lainnya juga turut terdampak, antara lain 31 unit sekolah, 124 tempat ibadah, tiga fasilitas kesehatan, dan tiga belas gedung perkantoran.
"Rumah ini didata mulai RT, RW, kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas sampai kepala OPD, kepala OPD telah diperintahkan oleh Bupati untuk ikut melakukan pendataan, di samping itu adanya bantuan dari perguruan tinggi, tim PUPR juga telah turun melakukan pendataan," tutur Suharyanto.