News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Berpusat di Cianjur

IDI: Minimnya Penerangan dan Air Bersih Jadi Tantangan Dokter dan Nakes Tangani Korban Gempa Cianjur

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Papan kardus bertuliskan Ini Bukan Wisata Bencana terpasang di salah posko pengungsi di Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Desa Gasol menjadi salah satu lokasi terdampak paling parah diguncang gempa bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Senin lalu. Lebih dari 60 orang meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan, ratusan orang terluka, ratusan rumah rusak berat dan ringan, ratusan orang harus mengungsi di tenda-tenda terpal. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cianjur Dr Ronny Hadyanto mengungkapkan, penerangan dan ketersediaan air bersih jadi salah satu tantangan yang dihadapi dokter dan tenaga kesehatan yang membantu korban gempa di Cianjur.

"Listrik, penerangan yang minim, karena semua lokasi listrik belum aktif," kata dia di Pendopo Cianjur, Jumat (25/11/2022).

Sementara air bersih untuk kebutuhan sehari-hari juga masih sulit ditemukan.

Selain itu, ketua Umum PB IDI Dr Moh Adib Khumaidi SpOT juga mengungkap, deretan kendala yang dihadapi.

Baca juga: Spontan Ambil Jemuran, Ibu Hamil Selamat dari Bencana Gempa Cianjur, Rumah Luluh Lantak

Mulai MCK yang lokasi MCK belum sesuai, kebutuhan alas kaki untuk pengungsi yang belum memadai, kebutuhan sembako.

Serta alas tenda dan terpal.

"Hujan dan banyak alas tenda tergenang air. Maupun kebutuhan selimut," imbuh dia.

Baca juga: Cerita Riki Dua Hari Sebelum Gempa 5,6 Skala Richter, Cuaca Cianjur Panas Tapi Dingin

Adapun dokter yang ada di Cianjur saat ini berdasarkan data yang dihimpun dari laporan anggota IDI baik wilayah maupun cabang termasuk Perhimpunan berjumlah 167 Dokter Umum, 21 Dokter Spesialis Bedah, 24 Dokter Spesialis Ortopedi, 7 Dokter Spesialis Anastesi, 7 Dokter Spesialis Anak termasuk 4 dari IDAI Jawa Barat, dan 2 Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RS Moewardi Solo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini