TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil atau Kang Emil baru saja melakukan pemantauan ke Desa Gasol Cugenang, Cianjur, Jawa Barat yang terdampak gempa bumi berkekuatan 5,6 skala richter.
Ia pun sempat melaksanakan salat Jumat di area lapangan desa tersebut bersama warga pengungsi.
Hal itu karena bangunan ibadah umat Islam seperti masjid dan mushola mengalami kerusakan akibat gempa.
"Banyak masjid-masjid, mushola yang hancur, tapi ibadah tetap dilaksanakan," ujar Kang Emil, dalam tayangan Kompas TV, Jumat (25/11/2022).
Ia pun menjelaskan bahwa puluhan ribu pengungsi di area tersebut terbagi dalam dua kelompok.
Kelompok pertama adalah mereka yang benar-benar kehilangan tempat tinggal akibat hancur dihantam gempa, sedangkan kelompok kedua merupakan mereka yang kondisi rumahnya dalam keadaan baik namun memiliki kekhawatiran terhadap gempa susulan.
Perlu diketahui, sejak terjadi gempa pertama pada Senin (21/11/2022) lalu, hingga kini telah terjadi 160 kali gempa susulan, bahkan ada pula gempa berkekuatan 4.1 skala richter.
"Nah sebagian besar dari 50 ribuan pengungsi ini memang terbagi-bagi, tidak semua yang mengungsi ini rumahnya rusak sebenarnya, tetapi karena ada kecemasan gempa susulan yang sudah lebih dari 160 kali, bahkan tadi malam (gempa) 4 skala richter pun terjadi. Sehingga pengungsi masih terbagi dari mereka yang tempat tinggalnya rusak ataupun mereka yang mengalami kecemasan," tegas Kang Emil.
'Saking Cintanya Jemaah' 7 Ribu Al Quran di Masjid Al Jabbar Hilang, Kang Emil: Jangan Dibawa Pulang
Ribuan Al-Quran di Masjid Al-Jabbar Raib Dibawa Pengunjung, Kang Emil: Mungkin Mereka Cinta Al-Quran
Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Pemerintah Tanggung Semua Biaya Medis Korban Bencana Gempa di Cianjur
Perlu diketahui, hingga Kamis kemarin, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 272 orang meninggal akibat gempa bumi berkekuatan 5,6 skala richter yang mengguncang Cianjur.
162 diantaranya telah teridentifikasi, namun masih ada 39 orang yang hilang.
Sementara itu, banyak bangunan yang mengalami kerusakan, ada 15 kecamatan yang terdampak, dan lebih dari 61 ribu pengungsi menyebar di sejumlah titik.