Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong mengatakan dunia digital memungkinkan semua pihak untuk menjadi produsen informasi secara lebih intensif.
Dirinya meminta para humas harus lebih proaktif dalam menghadapi era digital.
Sebelum digitalisasi mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, Usman mengatakan semua kegiatan komunikasi bersifat defensif dan menunggu konfirmasi.
Semua menunggu diwawancara oleh pers atau jika membuat jumpa pers, juga harus melibatkan media.
"Kita sangat pasif. Sifatnya menunggu, kalaupun aktif, kita tidak pro,” ujar Usman melalui keterangan tertulis, Jumat (25/11/2022).
Hal itu diungkapkannya dalam City Tour Bersama Monumen Pers Solo, Jawa Tengah.
Usman mencontohkan, televisi Indonesia saat ini akan berubah menjadi digital. Dalam satu televisi akan ada banyak kanal.
Baca juga: MMA Global Indonesia Dorong Para Profesional Pemasaran Lebih Kompetitif di Era Ekonomi Digital
Satu mux atau penyalur konten untuk televisi digital ada 12 sampai 16 kanal.
Kanal-kanal tersebut bisa diisi di masa depan ketika semua televisi di daerah sudah digital.
"Humas bisa saja menyewa atau kerja sama dengan penyelenggara mux. Misalnya ANTV, Metro TV atau MNC group untuk kita sewa di situ atau seperti apapun business dealnya. Kanal itu bisa kita isi dengan konten-konten yang kita create sendiri,” ujar Usman lagi.
Dilanjutkan Usman, di era digital sekarang ini, semua orang sudah bisa membuat konten di media sosial yang kemudian bisa dibagikan ke media atau ke publik secara umum tanpa harus menunggu jumpa pers atau menunggu konfirmasi. Kondisi ini menurutnya harus dimanfaatkan dengan baik oleh Humas.
"Kita sudah bisa secara proaktif. Itu satu hal yang saya kira penting bagi kita. Karena digital apapun sifatnya medium. Tergantung kepada kita," pungkas Usman.