News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Putri Candrawathi Terus Menangis Saat Pertama Kali Diinterogasi Soal Kematian Brigadir J

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa Putri Candrawathi menyeka air mata usai berpelukan dengan saksi asisten rumah tangga (ART), Susi dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (8/11/2022). Jaksa Penuntut Umum (JPU) kembali menghadirkan Susi sebagai salah satu saksi dari 10 saksi yang diperiksa (dari 13 orang yang direncanakan) dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. WARTA KOTA/YULIANTO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Putri Candrawathi terus menangis saat pertama kali diinterogasi soal kematian Brigadir J di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Hal itu diungkap oleh eks Kepala Bagian Penegakan Hukum (Kabag Gakkum) Provos Div Propam Susanto Haris saat bersaksi di sidang kasus kematian Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Senin (28/11/2022).

Awalnya, Susanto bersama Eks Karo Provos Propam Polri Brigjen Benny Ali sedang mengintrogasi Putri soal pembunuhan Brigadir J di rumah pribadi Sambo di jalan Saguling, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022 malam.

Saat itu, keduanya diminta Ferdy Sambo memeriksa Putri di rumahnya di Jalan Saguling.

Lalu, keduanya pun menyanggupi lantaran penasaran alasan Brigadir J dibunuh di rumah dinas Sambo.

“Pak Karo Provos bertanya ke FS ‘ibu di mana ndan?’ ‘Di Saguling’ itu jam 18.17. Kemudian ayo To kita harus tahu cerita sesungguhnya meminta keterangan diinterogasi awal ibu. Kemudian kami berangkat ke Saguling dengan mobil Provos diantar pak FS dengan mobil masing-masing,” kata Susanto.

Sesampainya di Saguling, Susanto menuturkan bahwa Benny pun langsung melalukan interogasi kepada Putri Candrawathi.

Baru bertanya soal kronologis kejadian, Putri langsung menangis di hadapan mereka berdua.

“Sampai Saguling sekitar 5 menit kemudian pak Benny menanyakan kepada ibu ‘bu, apa kejadian yang sesungguhnya’ kemudian cerita ‘saya baru sampe dari Magelang, kemudian istirahat’ nangis,” jelas Susanto.

Selanjutnya, kata Susanto, Benny pun kembali bertanya soal kronologis kejadian hingga akhirnya Brigadir J tewas.

Namun lagi-lagi, Putri menangis baru mengucapkan sedikit kronologis.

Baca juga: AKBP Ridwan Soplanit Mengaku Diintervensi Ferdy Sambo Saat Interogasi Bharada E

“Kemudian ditanya lagi, ‘sebenernya ada kejadian apa bu?’ ‘Saya sedang istirahat kemudian ada yang masuk’ nangis lagi. Berenti lagi (introgasi). Kemudian yang bersangkutan mulai cerita ‘saya teriak pak karena ada yang masuk, teriak manggil Ricky’ tapi berenti lagi, nangis,” ujar Susanto.

Mendengar Putri terus menangis, Benny pun mengakhiri introgasi dan meminta Susanto untuk pergi dari lokasi dan kembali ke Duren Tiga. 

“Kemudian saya disentuh lagi Karo Provos, udah to trauma nih kita gak bisa ambil keterangan banyak, akhirnya kami kembali ke TKP 16.25. Di TKP sudah ada mobil ambulans,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini