News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Berpusat di Cianjur

Selamatkan Cucu Tertindih Lemari Saat Gempa Mengguncang Cianjur, Yani: Saya Cuma Istigfar Ya Allah

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bangunan pesantren dan rumah warga yang rusak dan amblas di Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022) karena gempa Cianjur.

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) lalu menyisakan cerita menyisakan cerita pilu yang dirasakan korban.

Perasaan itu dirasakan Yani Mulyani, yang menuturkan pengalaman menyelamatkan cucunya dari bencana gempa Cianjur berkekuatan 5,6 M.

Dikutip dari TribunJakarta di bawah tenda pengungsian seadanya, Yani mengatakan rumahnya telah hancur akibat guncangan gempa bumi Senin siang itu.

"Rumah saya hancur, paling parah di RT saya. Paling cuma sisa dua rumah yang gak hancur," kata Yani  saat ditemui di lokasi pengungsian Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (29/11/2022).

Menurutnya, saat gempa itu terjadi, dirinya sedang bersama cucunya yang baru berumur tiga tahun di dalam rumah.

Guncangan hebat tiba-tiba itu terjadi dan berlangsung begitu cepat.

Tanpa memperdulikan keselamatannya, ia pun bergegas menyelamatkan sang cucu dari reruntuhan atap rumahnya.

"Enggak mikir apa-apa, langsung nyelamatin cucu," tuturnya.

Baca juga: Tim SAR Gabungan Temukan Satu Jenazah Wanita Korban Gempa Cianjur di Dekat Musala Desa Cijedil

Ia pun mendapati cucunya yang berumur tiga tahun dalam kondisi menangis dengan kening yang berdarah.

Luka pada bagian kening cucunya itu akibat tertimpa buffet lemari yang ambruk akibat guncangan gempa.

Yani Mulyani, warga korban gempa Cianjur, saat ditemui TribunJakarta di lokasi pengungsian di Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (29/11/2022).  (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Hati Yani sebagai seorang nenek pun hancur sejadi-jadinya ketika menyaksikan cucu kesayangannya terluka.

"Saya langsung nangis, langsung saya gendong cucu saya lari keluar. Ibunya kan kerja di Cianjur kota jadi cucu saya ini tinggal sama saya dari lahir," kata Yani.

Setelah ia menjauh dari bangunan rumahnya yang hancur, Yani pun segera mencari pertolongan atar luka pasa bagian kening cucunya dapat segera diobati.

"Langsung diobatin, sampai darahnya berhenti. Saya cuma bisa istigfar ya Allah," ucapnya.

Lanjut Yani, sang cucu sempat tinggal di tenda pengungsian bersama dirinya.

Ia pun mengungkapkan, cucunya tersebut kerap menangis saat terjadi gempa susulan di lokasi pengungsian, akibat trauma gempa pertama yang membuatnya terluka.

"Iya kan masih sering gempa ya sampai sekarang. Nah itu setiap gempa cucu saya nangis," imbuhnya.

"Pokoknya kalau goyang sedikit langsung panik, nangis jerit-jerit cucu saya. Ya namanya trauma ya apalagi masih umur tiga tahun. Saya sedih banget," timpal Yani berlinang air mata.

Buntutnya, Yani mau tak mau harus membawa cucunya tersebut ke ibu kandungnya.

Sementara Yani, tetap bertahan di tenda pengungsian bersama suami dan puluhan warga lainnya.

"Akhirnya dibawa ibunya ke Cianjur Kota, kasihan kalau di sini terus kan. Sudah mulai banyak yang sakit juga pada panas pengungsi lainnya," pungkasnya.

Update gempa bumi di Cianjur

Sebanyak 323 jiwa orang dilaporkan meninggal dunia setelah gempa Cianjur, Jawa Barat, yang terjadi pada Senin (21/11/2022) pekan lalu.

Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 itu, juga mengakibatkan 108 orang mengalami luka berat dan ratusan ribu warga mengungsi per Senin (28/11/2022) sore.

Hal tersebut, disampaikan Bupati Cianjur, Herman Suherman, ketika mengumumkan perkembangan terbaru jumlah korban akibat gempa Cianjur, Jawa Barat pada Senin, kemarin.

Bupati Cianjur mengungkapkan, Tim Basarnas berhasil menemukan dua korban gempa Cianjur yang tertimbun tanah di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

"Sehingga meninggal dunia sudah tercatat 323 jiwa, artian penambahan hari ini, Senin, tanggal 28 bulan 11, dua jiwa," ucapnya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (29/11/2022).

Terkait korban hilang, lanjut Herman Suherman, masih ada sembilan korban lagi yang belum ditemukan.

Baca juga: 3 Titik Relokasi Warga Terdampak Gempa Disiapkan Pemkab Cianjur, Ada di Cilaku, Mande, dan Pacet

Untuk itu, Bupati Cianjur menyebut, pencarian korban hilang akan dilanjutkan pada Selasa (29/11/2022) ini.

"Mudah-mudahan ini besok (hari ini) kita teruskan, mohon doanya bisa ditemukan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Herman Suherman, menyampaikan korban luka berat yang masih dirawat di rumah sakit ada 108 orang.

Sementara itu, korban luka ringan sudah tertangani dan kembali ke rumah masing-masing.

Adapun untuk jumlah pengungsi di Cianjur mencapai 100.330 jiwa.

Rinciannya, pengungsi laki-laki berjumlah 48.490 jiwa dan pengungsi perempuan sebanyak 51.840 jiwa.

Kemudian, titik pengungsian yang sudah berjalan berdasarkan survei per hari Selasa pukul 16.00 WIB, ada 449 titik.

"Dengan rincian 331 titik terpusat dan 118 mandiri yang berada di tempat rumahnya masing-masing yang berdekatan dengan memasang tenda," ucap Herman Suherman.

Dikutip dari TribunJabar.id, sebelumnya, Tim SAR gabungan kembali menemukan dua jenazah di Cijedil RT 03, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur pada Senin (28/11/2022).

Korban pertama ditemukan pukul 10.10 WIB berjenis kelamin laki laki dewasa menggunakan jaket kulit hitam dan celana jeans.

Kemudian, korban kedua ditemukan pukul 10.11 WIB, seorang anak perempuan menggunakan baju warna ungu dan celana training warna hitam.

Upaya Solihin (55) mencari sang istri yang turut menjadi korban gempa Cianjur, Jawa Barat di lokasi longsor di Desa Cijedil, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Senin (28/11/2022). (Abdi Ryanda Shakti)

Menurut Koordinator lapangan Tim Bravo Basarnas, Ikhsan Alwi, kedua jenazah yang berhasil ditemukan tim SAR gabungan itu, merupakan satu keluarga, yakni ayah dan anaknya.

Ikhsan menyebut, saat pertama kali ditemukan, korban laki-laki dewasa dalam posisi tengkurap dan korban anak berada tepat di sebelah kirinya.

"Posisi ayahnya itu tengkurap, si anak ada di sebelah kirinya dan dalam posisi berpelukan," jelasnya.

Di sisi lain, Ikhsan menjelaskan sejumlah kendala proses pencarian korban gempa.

Di antaranya, petugas gabungan terkendala ketebalan lumpur, dan aroma tidak sedap yang tercium di sekitar pencarian.

Tim SAR Perpanjang Masa Pencarian 3 Hari ke Depan

Tim Search and Rescue (SAR) memperpanjang masa pencarian korban gempa Cianjur, Jawa Barat, selama tiga hari, terhitung mulai 28-30 November 2022.

Mengingat, hingga Senin (28/11/2022) masih ada 11 korban gempa Cianjur yang masih belum ditemukan.

Namun, Tim SAR berhasil menemukan dua korban lagi, total yang hilang menjadi 9 orang.

"Berdasarkan hasil debriefing pelaksanaan operasi SAR Hari ke-7 diperkirakan masih terdapat 11 korban dalam pencarian, maka Operasi SAR diperpanjang selama 3 hari ke depan dari 28 s/d 30 November 2022," kata Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril, dalam keterangannya, Senin (28/11/2022).

Baca juga: Gempa Cianjur Kandaskan Keinginan Irma Nurhayati dan Firman Menjadi Pasangan Suami Istri

Mengenai pencarian korban pada Senin kemarin, Jumari menyebut, titik pencarian masih bertumpu pada tiga titik seperti hari-hari sebelumnya.

Titik pertama yakni di Warung Sate Shinta, Cianjur dengan melibatkan 176 personil, 5 search dog dan 4 personil Technical Search (Life Detector).

"Titik kedua di Desa Cijedil Rt.3 Rw. 1 Kec. Cugenang dengan 134 Personil dan 4 Search Dog serta 4 Personil Technical Search (Life Detector)," ungkapnya.

Selanjutnya, titik terakhir berada di Kampung Cicadas, Desa Cijedil Kec. Cugenang dengan 62 Personil, 2 Search Dog dan 4 Personil technical Search (Life Detector).

"Selain kegiatan pencarian dan pertolongan ada juga dropping dukungan logistik berupa terpal, paket keluarga, paket balita, beras, dan air mineral," ungkapnya.

Sebagai informasi, gempa berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) siang pukul 13.21 WIB.

Pusat gempa pada kedalaman 10 kilometer, koordinat 6.84 LS,107.05 BT atau tepatnya di sebelah barat daya Kabupaten Cianjur.

Gempa M 5,6 itu tak hanya dirasakan di wilayah Cianjur, tetapi juga area Jabodetabek dan Bandung.

Sebagian artikel ini sudah pernah tayang di TribunJakarta dengan judul Kisah Yani Korban Gempa Cianjur: Hati Hancur Lihat Cucu Masih Balita Tertimpa Lemari

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini