Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Tim Search and Rescue (SAR) Gabungan kembali menemukan satu korban gempa Cianjur, Jawa Barat pada Selasa (29/11/2022) siang.
Kasie Ops Dan Siaga Basarnas Jawa Barat, Supriono menyebut korban berjenis kelamin perempuan ini ditemukan sudah meninggal dunia.
"Unsur SAR di Sektor Bravo berhasil mengevakuasi satu orang jenis kelamin perempuan dewasa pada jam 13.04 WIB," kata Supriono saat ditemui di Desa Cijedil, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (29/11/2022).
Jenazah perempuan tersebut ditemukan di dekat sebuah Musala di Desa Cijedil.
"Benar sekali, dekat Musala, mudah-mudahan di sekitar Musala tersebut di Sektor Bravo ada korban lagi yang ditemukan," ungkapnya.
Dalam proses penemuan hingga evakuasi memakan waktu selama satu jam lamanya karena kondisi korban yang terjepit di reruntuhan bangunan rumah.
"Kurang lebih satu jam karena sudah ada tanda-tanda tubuhnya keliatan, tapi anggota tubuh yang lain masih tertimpa reruntuhan rumah yang mengakibatkan agak lama proses evakuasi," ucapnya.
Dalam hal ini, ada salah satu keluarga korban yang meyakini jika jenazah yang ditemukan itu merupakan anggota keluarganya.
Namun, untuk lebih pastinya, Supriono menyerahkan hal itu terhadap tim DVI Polri untuk mengidentifikasi jenazah tersebut.
"Betul, dengan ciri-ciri pakaian itu sudah meyakini bahwa itu keluarganya, tapi untuk lebih jelasnya memastikan kebenaran nanti tim DVI untuk informasi tepatnya," tuturnya.
Untuk informasi, dikutip dari Kompas.com, korban jiwa akibat gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dan sekitarnya pada Senin (21/11/2022) mencapai 323 orang.
Untuk kerusakan infrastruktur tercatat sebanyak 26.237 rumah rusak berat, 14.196 rumah rusak sedang, dan 22.786 rumah rusak ringan.
Selain itu, gempa Cianjur juga mengakibatkan kerusakan pada 471 sekolah, 170 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 17 gedung perkantoran.
Baca juga: Jenazah Ayah dan Anak Ditemukan di Longsorang Desa Cijedil dalam Posisi Berpelukan
"Data titik pengungsian terpihan yang dapat dihimpun BNPB, dan lainnya tercatat sebanyak 449 titik, dengan total jumlah pengungsi 100.330 jiwa," ucap Abdul Muhari, Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Senin (28/11/2022) malam.
Pihaknya mencatat, sebanyak 294 organisasi membantu pemerintah kabupaten Cianjur dalam penanganan gempa bumi yang terjadi pada Senin (21/11/2022) lalu tersebut.
Sejauh ini, aktivitas kegempaan di Kabupaten Cianjur, sudah mulai berkurang.
"Saya sudah menerima surat dari BMKG yang merilis aktivitas kegempaan di Kabupaten Cianjur sudah berkurang," katanya lagi.
Pihaknya mengimbau, masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing dengan catatan rumahnya tidak terdapat kerusakan struktur.